Apa Sih Minyak Kenanga?

Apa Sih Minyak Kenanga?

Postingan ini diperbarui 08 November 2021

Minyak kenanga atau juga sering disebutkan dengan minyak ylang-ylang. Minyak ini merupakan minyak atsiri yang diperoleh dari penyulingan bunga tanaman Cananga odorata (Kasmudjo, 2010).

Baik itu minyak kenanga maupun ylang-ylang mempunyai komposisi kimia yang sama secara kualitatif, akan tetapi ada perbedaannya terletak pada kadar komponen kimia di dalam minyak itu sendiri, terutama kadar esternya. Dan bau minyak kenanga lebih besar dari bau minyak ylang-ylang.

Menurut Kasmudjo (2010) menyatakan bahwa bau minyak kenanga kurang wangi dibandingkan dengan minyak ylang-ylang, tetapi karena harga minyak ylang-ylang terlalu tinggi, maka peranan minyak kenanga menjadi cukup penting, terutama bau yang dimiliki minyak kenanga lebih tahan lama dibandingkan dengan bau minyak ylang-ylang.

Adapun penyebaran tanaman kananga ini di wilayah Indonesia, antara lain daerah Banten, Cirebon, Kediri, Blitar, Tuban, dan Boyolali.

Untuk pengolahan minyak kenanga ini dapat digunakan dengan cara perebusan yang sama dengan pengolahan minyak kayu putih. Atau dapat juga dengan cara penyulingan.

Bahan baku yang dipakai dalam mengambil minyak kenanga ialah bagian bunga kenanga itu sendiri. Biasanya minyak ini mempunyai rendemen agak rendah yaitu 0,5-1% (Kasmudjo, 2010).

Setelah diperoleh minyak itu, ada kemungkinan mempunyai perbedaan antar minyak yang satu dengan lainnya. Untuk mendapatkan mutu dan kualitas yang baik, ada beberapa faktor yang dapat dilakukan, yaitu.

  1. Bahan baku atau bunga yang telah matang sempurna yang dipanen yang dilakukan sebelum pukul 09.00 WIB.
  2. Selama panen dan pengangkutan bunga, dijaga jangan sampai bunga rusak. Dimana kerusakan bunga dapat merangsang proses pembusukan dan ini akan mencemari bau minyak yang dihasilkan.
  3. Penyulingan dilakukan dengan kondisi bunga yang segar.
  4. Sebelum bunga dimasukkan kedalam ketel, sebaiknya air dipanaskan terlebih dahulu, hingga kontak antara bunga dengan air panas dapat dipersingkat.
  5. Suhu yang digunakan pada proses kondensasi ialah 35 derajat celsius (Kasmudjo, 2010).
  6. Setelah selesai proses penyulingan, ada baiknya kondensor dan peralatan lainnya dibersihkan, supaya menghilangkan resin yang mungkin menempel. Menurut Kasmudjo (2010) menyatakan bahwa resin dapat menurunkan mutu minyak hasil penyulingan berikutnya.

Baca juga: Apa Sih Minyak Atsiri Ylang-ylang?


Sumber:

Kasmudjo. 2010. Teknologi Hasil Hutan. Cakrawala Media. Yogyakarta.


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel