11 Jenis Tumbuhan Penghasil Tanin Terbanyak

11 Jenis Tumbuhan Penghasil Tanin Terbanyak

Tanin merupakan senyawa aktif metabolit sekunder golongan polifenol yang dihasilkan oleh tumbuhan. Tanin juga merupakan salah satu senyawa aktif metabolit sekunder yang dimanfaatkan sebagai astringen, anti diare, antibakteri, dan antioksidan. Tanin terdiri dari dua jenis, yaitu tanin terkondensasi dan tanin terhidrolisi. Keduanya terdapat di dalam tumbuhan, akan tetapi yang paling banyak adalah tanin terkondensasi (Fathurrahman & Musfiroh, 2018).

Untuk memperoleh senyawa yang diinginkan pada suatu tumbuhan diperlukan rangkaian penarikan senyawa metabolit menggunakan pelarut yang sesuai dengan produk akhir berupa ekstrak, fraksinasi dan kemudian isolasi (Fathurrahman & Musfiroh, 2018).

Tumbuhan mempunyai berbagai metabolit sekunder seperti golongan alkaloid, tanin, golongan polifenol, dan turunannya yang kemudian menjadi acuan pengembangan obat herbal. Kandungan senyawa metabolit sekunder bermanfaat sebagai derivat antikanker, antibakteri, dan antioksidan (Fathurrahman & Musfiroh, 2018).

Baca juga: 5 Faktor Penentu Hasil Tanin


Berikut 11 Jenis Tumbuhan Penghasil Tanin Terbanyak.


1. Akasia

Jenis Acacia decurrens

Acacia decurrens
Sumber: https://id.m.wikipedia.org/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Genus: Acacia 
Spesies: Acacia decurrens


Deskripsi

  1. Acacia decurrens merupakan jenis fast growing (tumbuh cepat).
  2. Berhabitus perdu dengan tinggi 3-8 m.
  3. Batangnya berkayu, bulat, bercabang, diameter antara 20-30 cm dan berwarna hijau.
  4. Kulit kayunya berwarna coklat sampai abu-abu tua dan licin sampai sangat pecah secara longitudinal dengan tanda flensa intermodal yang  mecolok.
  5. Anak cabang mempunyai punggung memanjang di sepanjang mereka yang unik untuk spesies.
  6. Daunnya majemuk, bentuk malai di ketiak daun, bulat. Panjang tangkai kurang lebih 50 mm, berwarna kuning. Ujung daun muda berwarna kuning.
  7. Buah berupa polong, majemuk, masih muda berwarna hijau, setelah tua berwarna coklat kehitaman.
  8. Bijinya kecil bulat, pipih, coklat kehitaman.
  9. Akar tunggang yang berwarna putih kotor.


Acacia decurrens dimanfaatkan sebagai pengelolaan lingkungan atau merahabilitasi lahan kritis karena merupakan jenis yang mudah beradaptasi dengan lingkungan jelek, dimanfaatkan kayunya dan dimakan bunganya. Pepangan menghasilkan bahan penyamak atau tanin. Produk Acacia decurrens adalah tanin akasia dan kuren.


2. Brunguiera

Jenis Bruguiera sp.

Bruguiera sp.
Sumber: https://id.wikipedia.org/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Angiospermae
Kelas: Rosidae
Ordo: Malpighiales
Famili: Rhizophoraceae
Genus: Bruguiera 
Spesies: Bruguiera sp.


Deskripsi

  1. Pohon hijau, tinggi mencapai 15 m, dengan pepangan berwarna abu-abu gelap hingga coklat, berlentisel. Pangkal batang sering dengan banir dan dengan banyak akar lutut.
  2. Daun berhadapan dalam kelompok di ujung ranting agak tebal seperti jangat, bentuk jorong 4,5-7 x 8,5-22 cm, hijau tua di atas dan kekuningan di sisi bawah, bertangkai 2-4 cm, dengan daun penumpu atau stipule panjang runcing di pucuknya.
  3. Bunga soliter di ketiak daun, menggantung pada tangkai sepanjang 9-25 mm. Kelopak serupa mangkuk dengan sisi luar mulus atau paling-paling berlekuk, jarang berusuk, bertaju panjang runcing, hijau kuning kemerahan hingga merang terang.
  4. Helai mahkota berjumlah 1-16, putih krem lama-kelamaan jingga kecoklatan, masing-masing 13-16 mm panjangnya, dan berambut halus di sisi belakangnya.
  5. Buah melingkar spiral, 2-2,5 cm panjangnya, penampangnya bundar.


Kayu pohon Bruguiera sp. mempunyai nilai jenis kayu bakar terbaik. Kayunya mudah terbakar, sekalipun baru ditebang, dan menghasilkan panas yangtinggi. Kayunya juga berat, keras, dan kuat, awat yang digunakan sebagai tiang rumah dan pondasi dalam tanah berawa. Dan pepangan Bruguiera sp.merupakan bahan penyamak atau tanin terbaik dengan rata-rata 28,5-32,2%.

Baca juga: 5 Senyawa Metabolit Sekunder


3. Gambir

Jenis Uncaria gambir

Uncaria gambir
Sumber: https://id.wikipedia.org/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Tracheophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Gentianales
Famili: Rubiaceae
Genus: Uncaria 
Spesies: Uncaria gambir (Hunter) Roxb.


Deskripsi

  1. Tumbuhan gambir merupakan tumbuhan perdu yang memanjat. Memiliki batang yang merupakan padatan berbentuk kubus atau silinder tak beraturan dan tidak berambut.
  2. Percabangan sympodial dengan warna permukaan luar batang cokelat muda hingga cokelat kemerahan.
  3. Daun tunggal yang tumbuh di tangkai batang, bentuk oval memanjang dengan bagian ujung daun meruncing dan bagian tepi daun bergerigi. Permukaan daun tidak berbulu atau licin dilengkapi dengan tangkai daunnya yang berukuran pendek. Panjang daun 8-13 cm dengan lebar 4-7 cm.
  4. Bunga majemuk yang berbentuk seperti lonceng dan tumbuh di ketiak daun. Ukurannya sekitar 5 cm.
  5. Mahkotanya berjumlah 5 helai yang berbentuk lonjong dan berwarna ungu. Kelopak bunga pendek dan benang sari berjumlah lima buah.
  6. Buah berbentuk polong semu yang berpenampang sampai 2 cm. Buah dengan biji-biji halus berukuran kurang lebih 1-2 mm.
  7. Biji berjumlah banyak berbentuk seperti jarum dan berukuran kecil serta berwarna kuning.


Sediaan gambir termuat dalam ekstra farmakope Indonesia 1974 sebagai Catechu EFI, dengan kandungan isi d-katekin 7-33% dan asam katekutnat (sejenis tanin) 22-50%. Produk gambir adalah tanin gambir.


4. Nyiri

Jenis Xylocarpus granatum

Xylocarpus granatum
Sumber: https://en.wikipedia.org/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Tracheophyta
Kelas: Angiosperms
Ordo: Sapindales
Famili: Meliacea
Genus: Xylocarpus 
Spesies: Xylocarpus granatum


Deskripsi

  1. Pohon tingginya mencapai 5-20 m. 
  2. Memiliki akar nafas mengerucut berbentuk cawan.
  3. Kulit kayu halus, sementara pada batang utama mempunyai guratan-guratan permukaan yang tergores dalam.
  4. Daun lebih tipis, susunan daun berpasangan 2-3 pertangkai, dan ada yang menyendiri. Daun majemuk dan berlawanan. Bentuk elips, bulat telur terbalik. Daun berukuran 4-12 cm x 2-6,5 cm.
  5. Tandan bunga panjangnya 6-18,5 cm muncul dari ketiak tangkai daun dan tangkai panjangnya 2-10 mm.
  6. Benang sari menyatu berwarna putih krem dan tingginya sekitar 2 mm.
  7. Buah berwarna hijau, bulat seperti jambu bangkok, permukaan berkulit dan di dalamnya terdapat 4-10 kepingan biji berbentuk tetrahedral. Ukuran buah diameter 8-15 cm.


Kayunya dimanfaat sebagai kayu bakar, membuat rumah, perahu, dan kadang-kadang untuk gagang keris. Bijinya digunakan sebagai obat sakit perut. Jamu yang berasal dari buah dipakai untuk obat habis bersalin dan meningkatkan nasfsu makan.  Tanin kulit kayu dimanfaatkan dalam membuat jala dan sebagai obat pencernaan.


5. Kesambi

Jenis Schleichera oleosa

Schleichera oleosa
Sumber: https://id.wikipedia.org/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Tracheophyta
Kelas: Angiosperms
Ordo: Sapindales
Famili: Sapindaceae
Genus: Schleichera 
Spesies: Schleichera oleosa Merr.


Deskripsi

  1. Pohon kesambi mencapai tinggi 40 m, dengan diameter 2 m.
  2. Batang selalu bengkok dan bermata kayu serta berbanir.
  3. Kulitnya halus, berwarna abu-abu. Batangnya silindris, berkerut, dan tipis, berbulu pendek berwarna kuning kemerahan ketika muda dengan kelenjar tertentu, hitam, kemudian coklat kekuningan seperti abu. 
  4. Daunnya bersirip genap, anak daun terakhir seringkali seperti ujung anak daun.


Kayu kesambi, terutama kayu terasnya, padat, berat, dan sangat keras berwarna merah muda hingga kelabu. Kayunya dimanfaatkan sebagai kayu bakar dan bahan pembuatan Arang. Pepangan kesambi dimanfaatkan sebagai menyamak kulit atau resin, mewarnai batik, mengelatkan nira supaya tidak masam ketika difermentasi, serta untuk campuran lulur. 


6. Ketapang

Jenis Terminalia catappa

Terminalia catappa
Sumber: https://www.naturix-seeds.com/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Myrtales
Famili: Combretacea
Genus: Terminalia 
Spesies: Terminalia catappa L.


Deskripsi

  1. Mempunyai tinggi 40 m dengan batangnya berwarna abu-abu sampai abu-abu kecoklatan.
  2. Batangnya memiliki lobed dan bau tidak sedap.
  3. Mempunyai batang bertajuk ridang dengan cabang-cabang yang tumbuh mendatar dan bertingkat-tingkat.
  4. Daun tersebar, sebagian besar berjejalan di ujung ranting, bertangkai pendek atau hampir duduk.
  5. Helaian daun bulat telur terbalik, dengan panjang 8-38 cm dan lebar 5-19 cm, dengan ujung lebar dan pangkal yang menyempit, helaian di pangkal bentuk jantung, di bagian sisi bawah pangkal daun terdapat kelenjar di kiri-kanan ibu tulang daun, permukaan atas licin dan bagian bawah berambut halus, berwarna kemerahan jika akan rontok.
  6. Bunga berbentuk bulat telur gepeng, bersegi atau bersayap sempit.
  7. Daun ketapang mengandung flavonoid, saponin, triterpen, diterpen, senyawa fenolik dan tanin. 


7. Pilang

Jenis Acacia leucophloea

Acacia leucophloea
Sumber: https://id.wikipedia.org/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Genus: Acacia 
Spesies: Acacia leucophloea Willd.


Deskripsi

  1. Mempunya tinggi 35 m dengan diameter 1 m.
  2. Batang kekar dengan beberapa cabang berdiameter besar.
  3. Kulit batang berwarna putih atau abu-abu kekuningan, halus, mengelupas dalam helaian panjang.
  4. Ranting-ranting berduri tajam, panjangnya hingga 2,5 cm, berwarna coklat gelap atau hitam, jarang berwarna putih.
  5. Tajuknya menyerupai payung.
  6. Daun majemuk ganda menyirip, dengan poros 3,5-8,5 cm dan 4-13 pasang sirip.
  7. Anak-anak daun 6-30 pasang setiap siripnya.
  8. Bunga tersusun dalam bongkol yang hampir bulat.
  9. Pepangan kayunya menghasilkan bahan penyamak atau tanin yang digunakan dalam industri pengolahan kulit hewan. 


8. Pinang

Jenis Arecha catechu

Arecha catechu
Sumber: https://en.wikipedia.org/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Tracheophyta
Kelas: Angiosperms
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae
Genus: Arecha 
Spesies: Arecha catechu


Deskripsi

  1. Mencapi tinggi 15-20 m dengan batang tegak lurus bergaris tengah 15 cm.
  2. Buahnya berkecambah setelah 1,5 bulan dan 4 bulan kemudian mempunyai jambul daun-daun kecil yang belum terbuka.
  3. Bidang irisan biji tampak perisperm berwarna coklat tua dengan lipatan tidak beraturan menembus endosperm yang berwarna agak keputihan.
  4. Biji buah berwarna kecoklatan sampai coklat kemerahan, agak berlekuk-lekuk dengan warna yang lebih muda.


Bijinya mengandung alkaloid, seperti arekolin, arekolidine, arekain, guvakolin, guvasine, dan isoguvasine, tanin terkondensasi, tanin terhidrolisis, flavan, senyawa fenolik, asam galat, getah, lignin, minyak menguap dan tidak menguap, serta garam.

Baca juga: 9 Kelompok Tumbuhan Sumber Karbohidrat (Pati) Terbanyak


9. Rizopora

Jenis Rhizophora sp.

Rhizophora sp.
Sumber: http://tegardanserentak.blogspot.com/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Myrtales
Famili: Rhizophoraceae
Genus: Rhizophora 
Spesies: Rhizophora sp.


Deskripsi

  1. Pohon dengan tinggi mencapai 27 m, dengan diameter 70 cm dan kulit berwarna gelap hingga hitam serta terdapat celah horizontal.
  2. Akar tunjang dan akar udara yang tumbuh dari percabangan bagian bawah.
  3. Daun berkulit, gagang daun berwarna hijau, panjang 2,5-5,5 cm.
  4. Gagang kepala bunga seperti cagak, bersifat biseksual, masing-masing menempel pada gagang individu yang panjangnya 2,5-5 cm.
  5. Buah lonjong atau panjang hingga telur berukuran 5-7 cm, berwarna hijau kecoklatan.


Kayunya dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan arang. Tanin dari kulit kayu yang digunakan dalam pewarnaan, dan kadang-kadang digunakan sebagai obat dalam kasus hematuria atau pendarahan pada air seni.


10. Segawe

Jenis Adenanthera microsperma

Adenanthera microsperma
Sumber: http://tropical.theferns.info/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Genus: Adenanthera 
Spesies: Adenanthera microsperma


Deskripsi

  1. Pohon yang buahnya menyerupai petai atau tipe polong dengan bijinya kecil berwarna merah.
  2. Daunnya menyirip ganda, seperti kebanyakan anggota suku polong-polongan lainnya.
  3. Daunnya dapat dimakan dan mengandung alkaloid yang berkhasiat bagi penyembuhan reumatik. 
  4. Bijinya mengandung asam lemak sehingga dapat menjadi sumber energi alternatif atau biodiesel. Kayunya keras sehingga banyak dipakai sebagai bahan bangunan serta mebel.


11. Tengar

Jenis Ceriops tagal

Ceriops tagal
Sumber: https://id.wikipedia.org/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Rhizophoraceae
Genus: Ceriops 
Spesies: Ceriops tagal


Deskripsi

  1. Tumbuhan perdu dengan tinggi mencapai 10-15 m.
  2. Batang menggembung di bagian pangkal, sering dengan akar tunjang yang kecil.
  3. Daun tunggal, bulat telur terbalik, dengan ujung tumpul atau berlekuk, mengkilap seperti kulit, terletak berhadapan.
  4. Bunga duduk atau bertangkai pendek, dalam payung tambahan yang bertangkai.
  5. Buah kecil, bentuk telur hingga mengerucut, kecoklatan sampai dengan 2 cm.


Tumbuhan ini menghasilkan kayu yang kuat dan awet, paling kuat dari antara kayu hutan bakau lainnya. Kayu ini kerap digunakan dalam kontruksi bangunan, bantalan rel kereta apai, gagang peralatan dan lain-lain. Kulit kayu menghasilkan tanin yang digunakan sebagai bahan penyamak kulit dan bahan pewarna.


Sumber:

Fathurrahman, N. R., & Musfiroh, I. 2018. TEKNIK ANALISIS INSTRUMENTASI SENYAWA TANIN. Farmaka, 16(2).


Salam Lestari,
Lamboris Pane 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel