Makalah Kewirausahaan Kehutanan (2)

Makalah Kewirausahaan Kehutanan (2)

Postingan ini diperbarui 21 Agustus 2021

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam membentuk suatu usaha, pertama kali harus tahu pengertian kewirausahaan. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengomptimalkan segala sumber daya yang tersedia, baik itu berupa material, waktu, SDM, dan kreatifitasnya dalam mengolah suatu produk atau usaha yang berguna bagi dirinya dan juga orang lain. Dalam kewirausahaan ini terdapat beberapa pengetahuan yang dibutuhkan untuk membentuk suatu usaha, salah satunya adalah manajemen atau mengelola keuangan.

Mengelola keuangan dalam membentuk suatu usaha merupakan salah satu kunci utama dalam kegiatan operasional usaha dan tidak terlepaskan dari kegiatan yang berhubungan dengan keuangan yang diperlukan usaha itu sendiri. Manajemen keuangan ini membicarakan tentang teori keuangan yang pada dasarnya dapat dilakukan oleh kelompok maupun individu.

Teori keuangan menjelaskan mengapa sautu fenomena dibidang keuangan bila terjadi, dan mengapa keputusan keuangan perlu diambil dalam menghadapi persoalan keuangan. Manajemen sendiri sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penyusunan makalah kewirausahaan kehutanan tentang cara mengelola keuangan dalam suatu usaha.


1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana cara mengelola keuangan dalam suatu usaha?


1.3 Tujuan Makalah

Tujuan makalah Kewirausahaan Kehutanan adalah untuk memahami dan mengetahui cara mengelola keuangan dalam suatu usaha.

Baca juga: Makalah Kewirausahaan Kehutanan (1)


II. ISI

2.1 Deskripsi Usaha Keripik Talas Lokal Go Internet

Deskripsi Usaha Keripik Talas Lokal Go Internet
Sumber: https://deweezz.com/

2.1.1 Profil Usaha

Talassa adalah perusahaan rumahan atau home industri yang memproduksi, mendistribusikan, dan menawarkan produk berupa kripik talas. Pemilik usaha ini adalah Abdus Solihin dengan karyawan 5 orang yang produknya kripik talas. Usaha ini termasuk jenis home industri makanan ringan dengan harga Rp.2500,00/ons/bungkus.

Usaha ini mempunyai visi, yaitu menjadi perusahaan penghasil kripik talas yang bermutu secara kualitatif dan kuantitatif, mandiri, menguasai dan mencapai target pasar, dan dikenal secara luas oleh masyarakat.


2.1.2 Sejarah Usaha

Home industri talassa didirikan oleh Abdus Solihin, seseorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi negeri di Jawa Timur pada tanggal 7 agustus 2008. Berawal dari keisengan untuk berinventasi dan coba-coba, Abdus yang saat itu mendapatkan beasiswa PPA merekrut beberapa tetangga dan teman-temanya yang tidak bisa melanjutkan pendidikan lebih lanjut untuk bekerja sama. Dari modal beasiswa dan kenalan inilah usaha home industri talassa berhasil didirikan.

Pada awal berdiri, talassa memiliki dua orang karyawan, yaitu Dewi dan Slamet, dua orang yang pada awalnya belum memiliki pekerjaan. Abdus sebagai pemilik modal tidak menerapkan sistem bagi hasil disini, akan tetapi sistem gaji dengan kepercayaan penuh pada Dewi yang ditunjuk sebagai bendahara sekaligus sekretaris perusahaan. Sedangkan Slamet sebagai sales dan distributor.

Dengan keyakinan dan usaha memaksimalkan metode metode pemasaran, Talassa yang pada awalnya hanya mempunyai dua orang karyawan, sekarang telah memiliki lima karyawan hanya dalam jangka waktu empat bulan dan dapat menghasilkan keuntungan bersih dengan range keuntungan Rp.195.000,00-2.970.000,00 per bulan.


2.1.3 Uraian Produk

Talassa adalah  merek dagang dari kripik talas yang merupakan produk home industri yang bebas pengawet dan diolah secara alami dan tradisional di Probolinggo. Talassa dikemas secara menarik per ons hanya dengan harga Rp.2500,00 perbungkusnya.

Talassa memiliki rasa yang renyah, empuk, dan sedap karena dipadu oleh bumbu rempah-rempah tradisional non bahan pengawet dan non bahan kimia lainnya. Selain itu, talassa selalu memberikan garansi agen "seminggu tak laku, buang kripik, uang kembali". Jadi, talassa tidak mengenal kata melempem. Sehingga konsumen tak perlu khawatir, karena talassa selalu up-to date.


2.1.4 Strategi Usaha

Perusahaan home industri ini sekarang telah memiliki lima orang karyawan dengan sistem lima hari kerja. Perusahaan ini tidak menerapkan sistem bagi hasil seperti kebanyakan home industri lainnya, akan tetapi menggunakan sistem gaji dan bonus bagi karyawan. Adapun strategi usaha tersebut, adalah sebagai berikut:

  1. Sistem gaji diberikan pada 2 orang karyawan bagian pengolahan produk, seperti penggorengan, belanja bahan, dan pembungkusan. Masing-masing karyawan bagian pengolahan produk ini digaji Rp.15.000,00/hari dengan rata-rata hasil prosuksi keripik talassa 9-13 kg perhari atau 90-130 bungkus perhari.
  2. Sistem bonus dan tambahan uang transport tanpa gaji diberikan pada 2 karyawan bagian distributor atau sales.
  3. Sistem gaji dan bonus diberikan pada karyawan yang ditunjuk dan dipercaya sebagai ketua pelaksana usaha yang juga merangkap sebagai sekretaris dan bendahara anggaran belanja dan pendapatan dan sekaligus sebagai tenaga pembantu.
  4. Strategi pemilihan bahan baku produk dan pengolahannya, pemilik usaha menyerahkan sepenuhnya pada karyawan yang ditunjuk dan dipercaya sebagai ketua pelaksana usaha.


2.1.5 Data Keuangan

Perusahaan talassa antara 7 hingga 10 kg per hari, yang berarti hingga 130 bungkus per hari. Dari kalkulasi kotor (perhitungan pendapatan yang belum memperhitungkan biaya keluar) maka yang didapatkan Rp.175.000,00-325.000,00 per hari sedangkan total pengeluraan Rp.168.500,00-226.000,00. Sehingga keuntungan bersih yang diperoleh pemilik perusahaan ini rata-rata adalah sekitar Rp.6500,00-99.000,00 per hari atau setara dengan Rp.195.000-2.970.000,00 per bulan.


2.2 Mengelola Keuangan Usaha

Mengelola Keuangan Usaha
Sumber: http://www.mpssoft.co.id/

Dari deskripsi tentang usaha Keripik Talas Lokal Go Internet, terdapat beberapa cara pengelolaan uang yang dilaksanakan oleh usaha tersebut, antara lain:

1. Memisahkan Uang Bisnis dan Uang Pribadi

Pemilik usaha juga berperan sebagai pekerja dalam usaha yang dijalankan. Oleh karena itu, pemilik usaha tetap harus memberikan alokasi keuntungan untuk menggaji dirinya sendiri. Dalam Sistem seperti ini maka pelaku usaha hanya akan membelanjakan uang dari gajinya saja untuk urusan pribadi. 


2. Membuat Rencana Penggunaan Uang

Perencanaan penggunaan uang dilakukan untuk menghidari situasi kekurangan dana. Jangan menghamburkan uang meskipun posisi saldo kas berlebihan. Jika memiliki rencana belanja modal, perlu pertimbangan mannfaatnya, apakah mampu meningkatkan penjualan.


3. Buku Pencatatan Keuangan

Catatan keuangan bisnis yang terpisah seperti ini dimaksudkan agar keuangan usaha dapat dengan mudah terpantau dan tercatat rapi sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Selain itu, pemilik usaha akan tahu seberapa besar aset usaha yang dimilikinya, seberapa besar keuntungan dan lain sebagainya, sehingga tahu perkembangan usaha yang didirikannya.


4. Mengontrol dan Mengecek Harta, Utang dan Modal

Pengecekan keuangan perlu dilakukan untuk mengetahui stok barang yang akan dijual kepada konsumen. Selain itu perlu pula mengecek tagihan dari para suppiler dan piutang dari para pembeli. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi tagihan macet atau pembayaran dobel.


5. Mengelola Arus Kas

Agar usaha lebih berjalan sehingga arus kas terus bisa berputar, maka sistem penjualan lebih digenjot. Dalam penjualan item prosuk boleh jadi keuntungannya sedikit, namun jika mampu menjual banyak, maka arus kas lancar berputar. 


III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah yang telah disusun ini, adalah bahwa dalam membentuk usaha dibutuhkan sistem mengelola keuangan, pengelolaan keuangan sendiri ini diantaranya memisahkan uang bisnis dan uang pribadi, membuat rencana penggunaan uang, membuat buku catatan keuangan, dan mengontrol dan mengecek harta, utang, dan modal. Pengelolaan keuangan ini juga disertai dengan komitmen yang displin.


3.2 Saran

Adapun saran dari makalah yang disusun ini adalah bahwa makalah ini cocok dipergunakan mahasiswa serta masyarakat sebagai modal materi dalam membentuk usaha dalam pengelolaan keuangan.

Baca juga: 6 Aspek Finansial Kelayakan Bisnis


DAFTAR PUSTAKA

Contohusaha.com. 2012. Contoh Kewirausahaan Modal Kecil. https://contohusaha.com /contoh-wirausaha -modal -kecil (diakses pada tanggal 16 April 2019).

Eva. 2013. Usaha Kripik Talas Lokal Go Internet. http://evaaaudina.blogspot.com/2013/10/contoh-kewirausahaan.html?m=1 (diakses pada tanggal 16 April 2019).

Kompas.com. 2016. Pengusaha Baru, Pengelolaan Keuangan ini Harus Anda Ketahui.https://money.kompas.com/read/2016/09/04/120000826/Pengusaha.Baru.Pengelolaan.Keuangan.Ini.Harus.Anda.Ketahui?page=all (diakses pada tanggal 16 April 2019).


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel