Antropometri: Ergonomi Kehutanan

Antropometri: Ergonomi Kehutanan

Postingan ini diperbarui 27 Januari 2022

Antropometri merupakan bidang ilmu yang berhubunga dengan dimensi tubuh manusia. Antropometri ini juga adalah bidang ilmu yang membahas tentang dimensi-dimensi tubuh, karakteristik bagian tubuh manusai untuk digunakan sebagai dasar dalam perancangan sistem kerja. Dimana antropometri meliputi berbagai ukuran tubuh seperti berat badan, posisi ketika berdiri, ketika merentangkan tangan, lingkar tubuh, panjang tungkai, dan lain sebagainya.

Ergonomi kehutanan mempunyai hubungan dengan antropometri yaitu ergonomi berhadapan dengan tenaga kerja, mesin, sarana pendukung lainnya dan lingkungan kerja. Dan ergonomi berhadapan dengan karakteristik produk pabrik yang berhubungan dengan konsumen atau pemakai produk.

Berdasarkan hal itu, tujuan pendekatan antropometri adalah untuk terjadi keserasian antara manusia dengan sistem kerja, sehingga menjadikan tenaga kerja dapat bekerja secara nyaman, baik, dan efesien. Dimana tenaga kerja akan bekerja secara terus menerus pada tiap hari kerja di tempat kerja tersebut.

Pemanfaatan dan pemakaian data antropometri adalah untuk mengusahakan semua alat disesuaikan dengan kemampuan manusia, bukan manusia disesuaikan dengan alat. Oleh sebab itu, kenyamanan menggunakan alat bergantung pada kesesuaian ukuran alat dengan ukuran manusia. Jika tidak sesuai, maka dalam jangka waktu tertentu akan mengakibatkan stress tubuh (Mayawati, 2020).

Baca juga: 6 Kapasitas Kerja: Ergonomi Kehutanan

Antropometri dibagi atas 2 bagian, yaitu (Mayawati, 2020):

  1. Antropometri statis merupakan pengukuran dilakukan terhadap dimensi tubuh manusia dalam posisi diam. Dimana dimensi yang diukur diambil secara linier dan dilakukan pada permukaan tubuh.
  2. Antropometri dinamis merupakan pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam bergerak atau berubah memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melakukan kegiatannya.


Tujuan analisis antropometri, terdiri dari (Mayawati, 2020):

  1. Untuk memenuhi data baku dimensi-dimensi tubuh manusia untuk digunakan dalam perancangan berbagai fasilitas, produk, dan sistem kerja yang ergonomis sesuai fungsi dan yang menggunakannya.
  2. Mengetahui perkembangan dan hubungan antar dimensi tubuh yang dipengaruhi oleh sumber varians yang ada.
  3. Menentukan efesiensi dan optimalisasi dari penggunaan ruang.


Tahapan membuat desain area kerja, terdiri dari (Mayawati, 2020):

  1. Menenrukan kebutuhan perncangan dan kebutuhannya (establish requirement).
  2. Mendefiniskan dan mendeksripsikan populasi pemakai.
  3. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya.
  4. Penentuan kebutuhan data (dimensi tubuh yang akan diambil).
  5. Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan diambil) dan pemilihan persentil yang akan dipakai.
  6. Penyiapan alat ukur yang dipakai.
  7. Pengambilan data.
  8. Pengolahan data.
  9. Visualisasi rancangan.


Analisis data antropometri, terdiri dari (Mayawati, 2020):

  1. Tabulasi data berdasarkan dimensi.
  2. Menentukan range (R).
  3. Menentukan jumlah kelas (K).
  4. Menentukan interval kelas (I).
  5. Menyusun tabel distribusi frekuensi data.
  6. Menentukan rata-rata (x) dan standart deviasi (Sd).
  7. Menentukan Chi Kwdrat hitung.
  8. Menentukan distribusi normal berdasarkan uji Chi Kwadrat.


Pengukuran dimensi antropometri, terdiri dari (Mayawati, 2020):

  1. Mengenal dimensi-dimensi tubuh manusia.
  2. Teknik dan metode pengukuran.
  3. Menetapkan dimensi hasil rancangan.
  4. Menentukan konsep rancangan.
  5. Analisa data dengan statistik untuk data baku.
  6. Mengumpulkan data dalam tabel data.
  7. Menentukan alat ukur dan satuan pengukuran.


Konsep rancangan berdasarkan data antropometri, terdiri dari (Mayawati, 2020):

  1. Konsep rancangan sistem berdasarkan data antropometri baku dengan standart (normal). Misalnya: perancangan ukuran produk dengan Mass product.
  2. Konsep rancangan sistem berdasarkan data antropometri baku yang dapat disesuaikan. Misalnya: perancangan produk dengan model knock down.
  3. Konsep rancangan sistem berdasarkan data antropometri individu dan data extrim. Misalnya: rancangan produk untuk orang cacat.

Baca juga: 17 Gerakan Dasar Gilberth: Ergonomi Kehutanan


Penutup

Antropometri adalah sekumpulan data numerik yang memiliki hubungan dengan karakteristik tubuh manusia terdiri dari ukuran, bentuk, dan kekuatannya yang penerapannya digunakan untuk masalah desain peralatan maupun ruang kerja.


Sumber:

Mayawati, S. 2020. Materi Mata Kuliah Ergonomi Kehutanan. [diskusi]. UPR. Palangka Raya.


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel