Mengenal Pohon Tumih

Mengenal Pohon Tumih

Postingan ini diperbarui 29 September 2021

Pohon tumih merupakan tegakan yang banyak tumbuh pada daerah hutan keragas. Dimana ini termasuk jenis pionir pada lahan bekas berbagai aktifitas seperti penambangan pasir kuarsa dan tanah urug, pemungutan kayu dan hasil hutan lainnya, kebakaran hutan dan lahan serta konversi lahan (Kissinger et al., 2013).

Pohon tumih mempunyai jumlah individu pohonnya melimpah pada hutan sekunder atau hutan dengan kanopi terbuka, tetapi memiliki ukuran kecil dan bentuk memiliki cabang yang banyak, sehingga sebagian masyarakat lokal memanfaatkan sebagai kayu bakar, kontruksi interior, dan bantalan lori (Risfi, 2014).

Pohon tumih termasuk tumbuhan yang masih belum tereksplorasi melalui pengetahuan masyarakat lokal yang memiliki bioaktivitas sebagai bahan pengobatan, akan tetapi pohon ini mempunyai nilai komersial yang rendah.

Untuk ekologi pohon tumih ini tumbuh di hutan sekunder atau hutan dengan kanopi terbuka yang digenangi oleh air gambut dan rawa kerangas yang pada umumnya di wilayah Kalimantan Tengah. Dalam penyebarannya terdapat di pulau Sumatera, Kalimantan dan sekitar Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Serawak dan Brunei, serta hanya sekalai ditemukan di semenanjung Malaysia (Nugraha, 2014).

Pohon ini mampu mencapai tinggi hingga 40 m dan diameter batang mencapai 100 cm. Dimana permukaan kulit  tidak teratur berwarna cokelat keabu-abuan dan tidak bergetah, serta kulit bagian dalam keras berwarna jingga kecoklatan (Thomas, 2013).

Untuk bunga pohon tumih berbentuk malai, muncul pada bagian pangkal cabang berwarna kuning, benang sari berjumlah dua kali lipat dari jumlah mahkota, memilki tiga sampai empat kepala putik dan tidak saling menempel.

Untuk buahnya termasuk buah kering, umumnya bersayap tiga. Masing-masing buah mengandung satu pucuk yang terbentuk kumparan dengan ukuran 2-3 x 1,5-2 cm.

Untuk daunnya memilki susunan alternate atau berseling, mengerucut pada bagian pangkal dan membulat pada bagian ujung. Dimana daun yang muda mempunyai ciri-ciri warna merah tua terang sampai merah gelap dengan ukuran 8-14,5 x 5,5-9,5 cm, sedankan daun yang digosokkan maka akan mengeluarkan serbuk berwarna putih (Vianti, 2011).

pohon tumih

Adapun taksonomi pohon tumih sebagai berikut.

Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Dicotyledonae
Ordo: antisophyllales
Famili: Anisophylleaceae
Genus: Combretocarpus
Spesies: Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser.


Pohon tumih memiliki beberapa kandungan kimia yang terdapat pada bagian daunnya yaitu adanya kapasitas antioksidan yang dapat dilihat melalui pemberian indikasi ekstrak metanol pada daun tersebut ( Kissinger et al., 2013). Dimana kemampuan ekstrak metanol dari pohon ini sebagai aktioksidan diduga berhubungan dengan adanya senyawa-senyawa berafinitas tinggi dengan oksingen seperti tanin, flavonoid, stereroid, dan phenol hidroquinon.

Baca juga: Laporan Silvikultur Pemeliharaan dan Pengukuran Tanaman Balangeran


Sumber:

Kissinger, K., Zuhud, E. A., Latifah, L., Darusman, D., & Iskandar, I. 2013. Penapisan Senyawa Fitokimia Dan Pengujian Antioksidan Ekstrak Daun Pohon Merapat. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 31(1), 9-18.

Nugraha, A. 2014. Struktur Tegakan dan Sebaran Jenis Jelutung (Dyera costulata Hook, F.) dan Tumih (Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser) di hutan Rawa Gambut (Studi Kasus di Kawasan Lindung Gambut Lahai, Kalteng). [Skripsi]. IPB. Bogor.

Thomas, A. 2013. Panduan Lapang Identifikasi Jenis Pohon Hutan. Kalimantan Forest and Climate Patnership (KFCP). Kalimantan.

Vianti. 2011. Konservasi In Vitro Jenis Tumbuhan Gambut Tumih (Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser). [Skripsi]. IPB. Bogor.


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel