Makalah Masyarakat dan Kebudayaan

Makalah Masyarakat dan Kebudayaan

Postingan ini diperbarui 19 September 2021

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan umat manusia pun mengalami perubahan. Menurut para pemikir post modernis dekonstruksi, dunia tak lagi berada dalam dunia kognisi, atau dunia tidak mempunyai apa yang dinamakan pusat kebudayaan sebagai tonggak pencapaian kesempurnaan tata nilai kehidupan.

Hal ini berarti semua kebudayaan duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, dan yang ada hanyalah pusat-pusat kebudayaan tanpa periferi. Sebuah kebudayaan yang sebelumnya dianggap pinggiran akan bisa sama kuat pengaruhnya terhadap kebudayaan yang sebelumnya dianggap pusat dalam kehidupan manusia modern.

Wajah kebudayaan yang sebelumnya dipahami sebagai proses linear yang selalu bergerak ke depan dengan berbagai peyempurnaannya juga mengalami perubahan. Kebudayaan tersebut tak lagi sekedar bergerak maju tetapi juga ke samping kiri, dan kanan memadukan diri dengan kebudayaan lain, bahkan kembali ke masa lampau kebudayaan itu sendiri.

Kebudayaan sebenarnya secara khusus dan secara teliti dipelajari oleh antropologi budaya. Akan tetapi seorang yang memperdalam tentang sosiologi sehingga memusatkan perhatiannya terhadap masyarakat, tidak dapat menyampingkan kebudayaan dengan begitu saja. Karena dikehidupan nyata keduanya tidak dapat dipisahkan dan selamanya merupakan dwi tunggal (Kistanto, 2015).

Sebagaimana telah diuraikan bahwa masyarakat adalah yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan dengan demikian tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya. Walaupun secara teoritis dan kepentingan analitis, kedua persoalan tersebut dapat dibedakan dan dipelajari secara terpisah.

Dua orang antropolong terkemuka yaitu Melvile J. Herskovit dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. Kemudian Herskovit mamandang kebudayaan sebagai sesuatu yang super organik karena kebudayaan yang turun-temurun dari generasi kegenerasi tetap hidup terus, walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran.

Baca juga: Keterlibatan Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan [Makalah Perhutanan Sosial]


1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana hubungan antara kebudayaan dan masyarakat?
  2. Bagaimana pentingnya kebudayaan dimasyarakat?


1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara kebudayaan dan masyarakat.
  2. Mengetahui pentingnya kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat.


II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Masyarakat

Pengertian Masyarakat
Sumber: https://makassar.tribunnews.com/

Masyarakat merupakan sekelompok mahluk hidup yang terjalin erat karena sistem tertetu, tradisi tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada kehidupan kolektif. Sistem dalam masyarakat saling berhubungan antara satu manusia dengan manusia lainnya yang membentuk suatu kesatuan (Wikipedia).

Masyarakat berfungsi sebagai khalifah dimuka bumi. Masyarakat terbagi menjadi dua golongan utama yaitu penguasa atau pengeksploitasi dan yang dikuasai atau dieksploitasi. Kepribadian masyarakat terbentuk melalui penggabungan individu-individu dan aksi-reaksi budaya mereka.

Masyarakat adalah sebuah sistem yang saling berhubungan antara satu manusia dengan manusia lainnya yang membentuk suatu kesatuan. Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka tidak dapat hidup sendiri dalam sebuah masyarakat.


2.2 Pengertian Kebudayaan

Pengertian Kebudayaan
Sumber: https://www.kumpulanpengertian.com/

Kata "Kebudayaan" berasal dari bahasa sangsekerta yang merupakan jamak kata "buddhi" yang berarti budi dan akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.

Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan berasal dari kata latin colore yang artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut, yaitu colore kemudian colture diartikan sebagai daya dan kegiatan manusia untuk mengubah alam.

Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat (Kistanto, 2015).

Dengan kata lain kebudayaan mencakup semuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala suatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normative. Artinya mencakup segala cara-cara atau pola-pola berpikir.


2.3 Unsur-Unsur Kebudayaan

Unsur-Unsur Kebudayaan
Sumber: https://www.nesabamedia.com/

Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri unsur-unsur besar maupun kecil yang merupakan bagian dari sesuatu kebulatan yang bersifat kesatuan. Misalnya kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti umpamanya majilispermusrawatan rakyat, disamping adanya unsur-unsur kecil seperti sisir, kancing, baju, peniti dan lainnya yang dijual dipinggir jalan (Indrawardana, 2012).

Beberapa orang sarjana yang mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan tadi. Misalnya, Melville J. Horskovit magajukan empat unsur pokok kebudayaan yaitu : alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan politik.

Beberapa unsur-unsur kebudayaan dipergunakan untuk kepentingan ilmiah dan analisisnya dikalsifikasikan kedalam unsur-unsur pokok atau besar kebudayaan, lazimnya tersebut cultural universal. Istilah ini menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut bersifat universal, yaitu antroplog yang membahas persoalan tersebut secara dunia. Para antroplog yang membahas persoalan tersebut secara lebih mendalam belum mempunyai pandangan seragam yang dapat diterima. Antopolog C. Klukckhohn didalam sebuah karyanya yang bejudul universal catefories of culture telah menguraikan ulasan para sarjana menganai hal itu.


2.4 Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat

Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat
Sumber: https://gurune.net/

Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya seperti kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya dalam masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya.

Selain itu, manusia dan masyarakat memerlukan pula kepuasan, baik dibidang spritural maupun material. Kebutuhan masyarakat tersebut diatas untuk sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dikatakan sebagian besar karena kemampuan manusia terbatas sehingga kemampuan kebudayaan merupakan hasil ciptaannya juga terbatas didalam memenuhi segala kebutuhan (Indrawardana, 2012).

Dalam tindakan-tindakan untuk melindungi diri terhadap lingkungan alam, pada taraf permulaan, manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak didalam batas-batas untuk melindungi dirinya Taraf tersebut masih banyak dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang hingga kini masih rendah taraf kebudayaanya.

Misalnya suku bangsa kubu yang tinggal dipedalaman daerah jambi masih bersikap menyerah terhadap lingkungan alamnya. Rata-rata mereka itu masih merupakan masyarakat yang belum mempunyai tempat tinggal tetap kerena persedian bahan pangan semata-mata tergantung dari lingkungan alam. Taraf teknologi mereka belum mencapai tingkatan dimana manusia diberikan kemungkinan-kemungkinan untuk memanfaatkan dan menguasai lingkungan alamnya.


2.5 Sifat Hakikat Kebudayaan

Sifat Hakikat Kebudayaan
Sumber: https://satujam.com/

Walaupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang saling berbeda dengan satu sama lain, setiap kebudayaan mempunyai sifat hakikat yang berlaku umum bagi semua kebudayaan dimanapun juga.

Sifat hakikat kebudayaan ciri seriap kebudayaan, tetapi bila seseorang hendak memahami sifat hakikatnya yang esensial, terlebih dahulu harus merentangkan pertentangan yang ada didalamnya. Didalam pengalaman manusia, kebudayaan bersifat universal.

Akan tetapi, perwujudan kebudayaan mempunyai ciri-ciri khusus yang sesuai denga kondisi dan situasi maupun lokasinya. Sebagaimana diuraikan dalam bab ini, masyarakat dan kebudayaan merupakan dwitunggal yang tak dapat dipisahkan. Hal ini mengakibatkan masyarakat manusia mempunyai kebudayaan atau dengan lain perkataan kebudayaan bersifat universal atribut dari setiap masyarakat didunia ini.

Kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia, walaupun hal itu penting disadari oleh manusia itu sendiri. Gejala tersebut secara singkat dapat diterangkan dengan penjelasan bahwa walaupun kebudayaan merupakan atribut manusia. Biasanya, namun tak mungkin seseorang mengetahui dan menyakini seluruh unsur kebudayaanya (Mujib, 2019).

Betapa sulitnya bagi seseorang untuk menguasai seluruh unsur kebudayaan yang didukung oleh masyarakat sehingga seolah-olah kebudayaan dapat dipelajari secara terpisah dari manusia menjadi pendukungnya. Jarang dari seorang asal Indonesia untuk mengetahui kebudayaan Indonesia sampai ke unsur-unsur yang sekecil-kecilnya, padahal kebudayaan menentukan arah serta perjalanan hidupnya (Mujib, 2019).


2.6 Kepribadian dan Kebudayaan

Kepribadian dan Kebudayaan
Sumber: https://www.dictio.id/

Sebagaimana diuraikan dalam, pengertian masyarakat menunjukkan pada manusia sedangkan pengertian kebudayaan menunjukkan pada pola-pola perilaku yang khas dari masyarakat tersebut. Masyarakat dan kebudayaan sebenarnya merupakan perwujudan atau abraksi perilaku manusia. Kepribadian mewujudkan perilaku manusia.

Perilaku manusia dapat dibedakan sengan kepribadiannya karena kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang ada dalam diri manusia. Kekuatan kepribadian bukanlah terletak pada jawaban atau tanggapan manusia terhadap suatu keadaan. Akan tetapi, justu pada kesiapannya didalam memberikan jawab dan tanggapan (Kistanto, 2015).

Sebenarnya keperibadian merupakan organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku seseorang. Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan. Sikap dan sifat lain yang khas dimiliki seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. Seorang sosiologi terutma akan menaruh perhatiannya pada perwujudan perilaku seseorang yang nyatanya waktu seseorang tersebut berhubungan dengan individu-individu lainnya.

Baca juga: Artikel "Penyuluhan Kehutanan di Hutan Rakyat"


Kesimpulan

Kesimpulan makalah ini adalah:

  1. Hubungan kebudayaan dan masyarakat adalah kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya seperti kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya dalam masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya.
  2. Kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia, walaupun hal itu penting disadari oleh manusia itu sendiri.


Daftar Pustaka

Indrawardana, I. 2012. Kearifan lokal adat masyarakat Sunda dalam hubungan dengan lingkungan alam. Komunitas: International Journal of Indonesian Society And Culture, 4(1).

Kistanto, N. H. 2015. Tentang konsep kebudayaan. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 10(2).

Mujib, A. 2009. Hubungan bahasa dan kebudayaan (perspektif sosiolinguistik) hubungan bahasa dan kebudayaan (perspektif sosiolinguistik). Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra, 8(1), 141-154.


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel