Ilmu Kerja: Soal Ujian Ergonomi Kehutanan

Ilmu Kerja: Soal Ujian Ergonomi Kehutanan

Postingan ini diperbarui 21 September 2021

Ergonomi berasal dari bahasa Latin, yaitu Ergon dan Nomos. Ergon berarti kerja dan Nomos berarti hukum alam. Jadi, ergonomi didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, enginering, manajemen dan desain atau perancangan (Nurmianto, 1996).

Dalam ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia fasilitas dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya, sehingga ergonomi disebut juga "Human Factors".

Ergonomi diterapkan dalam kegiatan desain ataupun rancang ulang (re-desain) dan evaluasi desain, misalnya desain pekerjaan pada organisasi, seperti penentuan jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja (shift kerja), meningkatkan variasi pekerjaan, dan lain sebagainya.

Ergonomi ini juga memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya desain suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia, desain stasiun kerja untuk alat peraga visual (visual display unit stasion).

Ergonomi pada umumnya ditujukan untuk memastikan bahwa kebutuhan manusia terhadap rasa aman dan efesien dalam bekerja dapat dipenuhi oleh perancangan sistem kerjanya.

Mata kuliah ergonomi kehutanan berhubungan dengan "ilmu kerja". Ilmu kerja merupakan suatu ilmu yang menelaah masalah-masalah yang berhubungan dengan penyelesaian suatu pekerjaan yang meliputi aspek ekonomi, kebudayaan, agama, sosial, psykologi, physiologi, teknik, dan lain sebagainya.

Ilmu kerja bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang berpengaruh pada kebutuhan pekerja, menyelidiki besarnya kebutuhan masing-masing perusahan terhadap tenaga kerja, menyelidiki prestasi dan produktivitas, serta kesalamatan dan kesehatan kerja.

Berdasarkan pengertian dan tujuan ilmu kerja dalam mata kuliah ergonomi kehutanan, terdapat beberapa pertanyaan yang umum dibahas di kampus kehutanan, yaitu:

Baca juga: 6 Kapasitas Kerja: Ergonomi Kehutanan


Sebutkan faktor penyebab terjadinya kelelahan pada pekerja

kelelahan pada pekerja ergonomi kehutanan
Sumber: https://safetysignindonesia.id/

Faktor-faktor penyebab kelelahan adalah:

  1. Intensitas lamanya kerja fisik dan mental psikologis tenaga kerja
  2. Problem fisik, berupa tanggung jawab, kekawatiran konflik dan lain-lain
  3. Lingkungan yang tidak mendukung, misalnya iklim, penerangan, kebisingan, getaran, dan lain-lain
  4. Kenyerian, energi, dan kondisi kesehatan
  5. Sikap terpaksa dan dipaksa
  6. Sistem kerja monotoni (pekerjaan yang monoton)


Jelaskan dengan singkat faktor yang mempengaruhi prestasi kerja

prestasi kerja ergonomi kehutanan
Sumber: http://news.unair.ac.id/

Faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, adalah:

  1. Faktor ekstern merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi kerja berasal dari luar pekerja atau buruh, misalnya lingkungan, persyaratan kerja, keadaan kehidupan umum, pengaruh berskala, peralatan kerja, dan musim.
  2. Faktor intern merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi kerja berasal dari dalam pekerja atau buruh, misalnya rangka tubuh manusia, sendi, otot, sistem saraf, jantung, peredaran darah, dan panca indera.
  3. Faktor teknologi merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi kerja berasal dari kapasistas alat produksi atau mesin.


Sebutkan dan jelaskan apa sasaran kebijakan dan sistem pengupahan

sistem pengupahan ergonomi kehutanan
Sumber: https://spn.or.id/

Sasaran atau tujuan kebijakan dan sistem pengupahan

  1. Mengurangi ketidakpuasan merupakan salah satu tujuan kebijakan dan sistem pengupahan untuk mampu mengurangi keluhan-keluhan atau rasa ketidakpuasan yang timbul akibat seseorang karyawan mengetahui upah yang diterima tidak sama dengan upah karyawan yang lain.
  2. Daya saing merupakan tujuan kebijakan dalam membayar gaji atau upah kompetitif agar menarik simpati calon pengawai yang memenuhi persyaratan.
  3. Motivasi atau produktivitas merupakan tujuan kebijakan dalam sistem upah yang baik akan menghasilkan prestasi yang baik.
  4. Pengendalian "lanour cost" atau biaya tenaga kerja pada perusahaan merupakan tujuan kebijakan dalam menghubungkan antara upah dengan produktivitas tenaga kerja menjadi penentu sukses atau gagalnya suatu perusahaan.

Baca juga: Faktor dan Penilaian Beban Kerja: Ergonomi Kehutanan


Sumber:

Alpian. 2020. Materi Mata Kuliah Ergonomi Kehutanan. [Diskusi Belajar]. UPR. Palangka Raya.


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel