Mengenal Air: Sifat Fisik, Kimia, dan Biologi

Mengenal Air: Sifat Fisik, Kimia, dan Biologi

Air merupakan salah satu dari sekian banyak sumber daya alam yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan mahluk hidup. Dimana air membantu aktivitas kehidupan bagi semua mahluk hidup terutama manusia (Irianto, 2015).

Air merupakan sutau senyawa kimia yang terdiri dari hidrogen dan oksingen. Kedua senyawa yang membentuk air ini merupakan komponen pokok dan mendasar dalam memenuhi kebutuhan seluruh mahluk hidup di bumi selain matahari yang merupakan sumber energi.

Permukaan bumi pada dasarnya terdiri dari 71% merupakan air, makanya ketika kita melihat bumi dari luar angkasa, bumi terlihat berwarna biru. Air di bumi yang bersifat asin sebagai air laut 96%, sedangkan sisanya sekitar 4% yang bersifat tawar. Kurang dari 3% berwujud salju dan es, sedangkan 1% lainnya sebagai besar air tanah dan sisanya kurang dari 0,1% sebagai air permukaan (sungai dan danau), serta berada di biosfer dan atmosfer (Irianto, 2015).

Fungsi air dalam kehidupan kita tidak hanya memenuhi kebutuhan secara fisik, tetapi juga berperan sebagai pemenuh kegiatan manusia sehari-hari. Baik digunakan untuk mencuci pakaian, mandi, dan memenuhi kebutuhan manusai lainnya (Irianto, 2015).

Kegiatan manusia memungkikan terjadinya polusi air. Penyebab utamanya adalah pencemaran air melalui limbah pabrik dan limbah rumah tangga yang berupa zat kimia dari diterjen yang digunakan sehari-hari, serta zat-zat kimia yang dihasilkan dari kegiatan manusia lainnya. Hal ini tentu memberi dampak negatif terhadap lingkungan, bahkan pencermaran air tersebut dapat membunuh mahluk hidup yang disekitarnya (Irianto, 2015).

Sifat air yang penting dapat digologkan ke dalam sifat fisik, kimia, dan biologi. Berikut penjelasannya.

Baca juga: 5 Jenis Alat Ukur Permukaan Air Sungai


1. Sifat Fisik Air

Sifat Fisik Air
Sumber: https://www.theindonesianinstitute.com/

Sifat fisik air terdapat tiga wujud yaitu bentuk padat sebagai es, bentuk cair sebagai air, dan bentuk gas sebagai uap air. Bentuk yang diperoleh tergantung dalam keadaan cuaca yang setempat. Air secara fisik berifat tidak mempunyai warna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan temperatur 0 derajat celsius (Nedi et al., 2018).

Air sebagai zat, air tidak berbau, tak berwarna tanpa rasa, air merupakan senyawa yang sangat mantap, pelarut yang mengagumkan serta sumber kimia sangat kuat.

Air dapat memuai apabila membeku menjadi zat padat, dalam suatu kegiatan seringkali suatu proses disertai dengan timbulnya panas reaksi atau panas dari gerakan mesin dan zat kimia terlarut. Sehingga semakin tinggi suhu air semakin sedikit oksingen yang terlarut didalamnya.

Bau yang berasal dari dalam air dapat langsung berasal dari bahan-bahan buangan atau air limbah dari kegiatan atau dapat pula berasal dari hasil degradasi bahan buangan oleh mikroba yang hidup di dalam air.

Pembentukan kolodial terjadi karena bahan buangan padat buangan padat yang berbentuk halus (butiran kecil), sebagian ada yang larut dan sebagian lagi tidak dapat larut dan tidak dapat mengendap, kolodial ini melayang di dalam air sehingga air menjadi keruh.


2. Sifat Kimia Air

Sifat Kimia Air
Sumber: https://rumusdasar.com/

Sifat kimia air adalah mempunyai pH sama dengan 7 dan oksingen terlarut jenuh pada 9 mg/L. Air merupakan substansi kimia dengan rumus kimia H2O satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen terikat secara kovalen pada satu atom oksingen.

Molekul air terdiri dari satu atom oksigen yang berikatan kovalen dengan data atom hidrogen, gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksingen yang membentuk air ini merupakan molekul yang sangat kokoh dan untuk menguraikan air diperlukan jumlah energi yang besar, jumlah yang sama juga dilepaskan dalam pembentuknya (Rukaesih, 2004).

Organisme perairan harus mengeluarkan energi yang besar untuk menyesuaikan diri dengan salinitas yang jauh di bawah atau di atas normal bagi kehidupan hewan.

Air tanah mengandung zat besi (Fe) dan mangan (Mn) cukup besar, adanya kandungan besi dan mangan dalam air menyebabkan warna air tersebut berubah menjadi kuning-coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara. Baik besi maupun mangan dalam air biasanya terlarut dalam bentuk senyawa atau garam bikarbonat, garam sulfat hidroksida dan juga dalam bentuk koloidal atau dalam bentuk gabungan senyawa anorganik.


3. Sifat Biologi Air

Sifat Biologi Air
Sumber: https://nasional.tempo.co/

Sifat biologi air adalah perairan selalu didapat kehidupan, fauna dan flora, serta didapat di dalam tubuh semua organisme.

Bio indikator merupakan kelompok komunikator organisme yang kehadirannya atau perilakunya di dalam air berkorelasi dengan kondisi lingkungan sehingga dapat digunakan sebagai petunjuk kualitas lingkungan perairan (Willey, 1990).

Organisme yang tergolong sebagai indikator di antara ganggang, bakteri, protozoa makrobentos, dan ikan.


Pencemaran air merupakan sebagai perubahan langsung atau tidak langsung terhadap keadaan air yang berbahaya atau berpotensi menyebabkan penyakit atau gangguan bagi kehidupan mahluk hidup. Perubahan langsung dan tidak langsung ini dapat berupa perubahan fisik, kimia, termal, biologi, atau radioaktif.

Adapun indikator terhadap pencemaran air adalah (Nedi et al., 2018):

  1. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan.
  2. Terdapat mikroorganisme di dalam air.
  3. Terbentuknya endapan, koloid dari bahan terlarut.
  4. Adanya perubahan suhu air.
  5. Adanya perubahan tingkat keasaman, basa, dan garam atau salinitas air.
  6. Adanya perubahan warna, bau, dan rasa pada air.


Kualitas air berhubungan dengan adanya bahan-bahan lain terutama senyawa-senyawa kimia, baik dalam bentuk senyawa organik juga adanya mikroorganisme yang memegang peranan penting dalam menentukan komposisi air.

Air bersih merupakan air yang memenuhi persyaratan terhadap sistem penyediaan air minum, dimana persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air meliputi parameter fisika, kimia, biologi, dan radiologis, sehingga apabila dikomsumsi tidak menimbulkan efek samping yang bias menganggu kesehatan manusia.

Baca juga: 9 Tahapan Terjadinya Siklus Hidrologi


Penutup

Air sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup di dunia ini. Keberadaan air sangat tergantung dari sumber air baik itu air hujan, air sungai, air danau dan air laut. Dimana air sangat penting dalam suatu proses baik fisik, kimia, dan biologi.


Sumber:

Nedi, S., Effendi, I., & Fuad, A. 2018. Correlation of dissolved detergent content with diatom abundance in Air Hitam strait waters, Meranti island regency, Riau. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 216, No. 1, p. 012017). IOP Publishing.

Irianto, I. K. 2015. Kualitas Air Menuju Pertanian Berkelanjutan.

Rukaesih, A. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Andi.

Willey, R. W. 1990. Resource use in intercropping systems. Agricultural water management, 17(1-3), 215-231.


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel