9 Tahapan Terjadinya Siklus Hidrologi

9 Tahapan Terjadinya Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi merupakan suatu sirkulasi air dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi (Naharuddin et al., 2018). Proses siklus hidrologi dapat berjalan secara kontinu disebabkan oleh sinar matahari. Dimana air menguap, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es, hujan gerimis atau kabut. Setelah itu menuju bumi dengan air dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah.

Siklus hidrologi berperan sebagai penyimpan ketersediaan air terjaga, mengatur suhu lingkungan, menjaga cuaca hujan, dan menjaga keseimbangan ekosistem bumi. Siklus hidrologi ini berinteraksi dengan beberapa komponen, yaitu hujan, aliran batang dan tetesan daun, infiltrasi aliran bawah permukaan, absorpsi oleh tanaman, aliran permukaan, evaporasi, dan transpirasi.

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, siklus hidrologi ini memiliki 9 tahapan yaitu : evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, sublimasi, kondensasi, adveksi, presipitasi, run off, dan infiltrasi (Naharuddin et al., 2018).


1. Evaporasi

Evaporasi
Sumber: https://geograph88.blogspot.com/

Evaporasi merupakan tahapan penguapan permukaan tanah yang terjadi di danau, sungai, laut, sawah, bendungan, dan waduk. Evaporassi ini bertujuan untuk mengubah air berwujud cair menjadi air yang berwujud gas sehingga memungkinkan naik ke atas atmosfer.

Semakin tinggi panas matahari, jumlah air yang menjadi uap air dan naik ke atmosfer juga akan semakin besar.

Evaporasi atau penguapan merupakan sebagai sebuah proses pertukaran molekul air di permukan menjadi molekul uap air di atmosfer. Evaporasi juga merupakan penguapan yang terjadi melalui pernanan tanaman. 

Proses evporasi dibagi atas dua kejadian yang berkesinambungan, adalah interface evaporation dan vertical vapor transfer.

  1.  interface evaporation merupakan transformasi air menjadi uap air di permukaan.
  2. vertical vapor transfer merupakan proses pemindahan lapisan udara yang kenyang uap air dari proses interface evaporation.


2. Transpirasi

Transpirasi
Sumber: https://gambartumbuhanflora.blogspot.com/

Transpirasi merupakan tahapan penguapan air yang berlangsung di jaringan mahluk hidup. Tahapan ini bertujuan untuk mengubah air berwujud cair dalam jaringan mahluk hidup menjadi uap air dan membawanya naik ke atmosfer. Tahapan ini memiliki jumlah air menjadi uap lebih sedikit dari tahapan evaporasi.

Transpirasi merupakan penguapan atau hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan. Pada proses ini, tumbuhan mengeluarkan uap H2O dan CO2 pada siang hari yang panas. Transpirasi berlangsung melalui pori-pori daun yang berhubungan dengan udara luar.


3. Evapotranspirasi

Evapotranspirasi
Sumber: https://www.gurugeografi.id/

Evapotranspirasi merupakan perpaduan tahapan evaporasi dan transpirasi. Tahapan ini sangat mempengaruhi jumlah uap air yang terangkut ke atmosfer.

Evapotranspirasi  adalah evaporasi dari permukaan lahan yang ditumbuhi tanaman (Triadmodjo, 2008). Evapotranspirasi  menjadi unsur yang penting dalam sebuah siklus hidrologi, dimana Evapotranspirasi  bernilai sama dengan kebutuhan air konsumtif yang diartikan sebagai penguapan total dari lahan dan air yang diperlukan tanaman.

Baca juga: Mengenal Siklus Hidrologi Tertutup dan Terbuka


4. Sublimasi

Sublimasi
Sumber: https://ruangguru.co/

Sublimasi merupakan tahapan perubahan es di kutub menjadi uap air tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Tahapan ini bersifat sangat lambat. Sublimasi walaupun sedikit akan tetap berkontribusi terhadap jumlah uap air yang terangkut ke atas atmosfer bumi melalui siklus hidrologi panjang.


5. Kondensasi

Kondensasi
Sumber: https://www.kompasiana.com/

Kondensasi merupakan tahapan perubahan wujud air menjadi partikel-partikel es yang berukuran kecil akibat adanya pengaruh suhu udara yang sangat rendah pada ketinggian tertentu. Semakin banyak partikel es yang bergabung, maka awan yang terbentuk akan semakin tebal dan hitam.

Kondensasi terjadi ketika uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan proses sublimasi naik hingga mencapai suatu titik ketinggian tertentu, uap air tersebut akan berubah menjadi partikel-partikel es yang berukuran kecil.


6. Adveksi

Adveksi
Sumber: https://brainly.co.id/

Adveksi merupakan tahapan perpindahan awan dari satu titik ke titik lain dalam satu horinzontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara. Tahapan ini adalah siklus hidrologi pendek.

Adveksi terjadi akibat awan yang terbentuk oleh proses kondesasi. Dimana memungkikan awan akan menyebar dan berpindah dari atmosfer lautan menuju atmosefer dataran.


7. Presipitasi

Sumber: https://ipankreview.wordpress.com/

Presipitasi merupakan tahapan mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara yang tinggi sehingga terjadinya hujan.

Presipitasi merupakan sebagai sebuah proses turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi. Jumlah presipitasi yang turun ke bumi tidak tetap bentuk dan jumlahnya. Bentuk presipitasi yang jatuh ke bumi dapat berupa hujan atau air, salju, kabut, embun, dan hujan es. Variasi bentuk dan jumlah presipitasi yang jatuh ke bumi ini diakibatkan oleh faktor-faktor klimatologi di atmosfer, angin, dan termperatur.


8. Run Off

Run Off
Sumber: http://wayofwater.weebly.com/

Run off merupakan tahapan pergerakan air dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah di permukaan bumi. Tahapan ini adalah siklus hidrologi akan kembali menuju lapisan hidrosfer.

Run off adalah sebagian dari air hujan yang mengalir di atas permukaan tanah menuju sungai, danau, dan laut.

Baca juga: 10 Peraturan Pengelolaan Lahan Gambut dan Pasang Surut


9. Infiltrasi

Sumber: https://id.wikipedia.org/

Infiltrasi merupakan tahapan pergerakan air ke dalam pori tanah, sehingga secara lambat membawa air tanah kembali ke laut.

Infiltrasi adalah proses masuknya air ke dalam tanah melalui permukaan tanah. Proses infiltrasi mampu berlangsung secara vertikal dan horizontal. Proses infiltrasi vertikal diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi dan dikenal dengan sebutan perkolasi. Proses infiltrasi yang terjadi secara horizontal diakibatkan oleh adanya gaya kapiler yang dikenal dengan aliran interflow atau antara.


Sumber:

Naharuddin, Harijianto, H., Wahid, A. 2018. Buku Ajar Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Aplikasinya dalam Proses Belajar Mengajar. Untad Press. Palu.


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel