4 Perbedaan Kingdom Fungi dan Plantae

4 Perbedaan Kingdom Fungi dan Plantae

Mahluk hidup di alam sangat beragam. Selain beraneka ragam, dalam satu jenis mahluk hidup juga terdapat variasi. Misalnya, terdapat beberapa jenis jamur, variasi jenis tumbuhan, dan lain sebagainya.

Klasifikasi mahluk hidup terdiri dari 5 kingdom yaitu animalia, plantae, fungi, protista, dan monera. Selain itu, ada objek yang terpisah yaitu virus. Objek virus ini dibedakan karena tidak tersusun oleh sel melainkan asam nukleat yang diselubungi protein.

Adapun tujuan mengklasifikasikan mahluk hidup adalah supaya mempermudah mengenali, memabandingkan, dan memperlajari mahluk hidup.

Berikut tujuan khusus klasifikasi mahluk hidup adalah (Ramlawati et al., 2017):

  1. Memberi nama mahluk hidup yang belum diketahui namanya.
  2. Mengetahui hubungan kekerabatan antar mahluk hidup.
  3. Mendeskripsikan ciri-ciri jenis mahluk hidup dalam membedakannya dengan mahluk hidup dari jenis yang lain.
  4. Mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki.


Pada awalnya dalam klasifkasi, mahluk hidup dikelompokkan dalam kelompok-kelompok berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki. Kelompok tersebut dapat didasarkan pada ukuran besar hingga kecil dari segi jumlah anggota kelompoknya. Namun, kelompok-kelompok tersebut disusun berdasarkan persamaan dan perbedaan. Urutan kelompok ini disebut dengan takson atau taksomoni.

Dari cerita singkat mengenai klasifikasi mahluk hidup tersebut terdapat 5 kingdom itu tersusun dari sel yaitu uniseluler (satu sel) dan multiseluler (banyak sel). Dan pada kesempatan ini saya ingin berbagi tentang perbedaan kingdom fungi dan plantae atau perbedaan jamur dan tumbuhan.


1. Fungi atau Jamur

Fungi atau Jamur
Sumber: https://haloedukasi.com/

Fungi atau jamur mempunyai tubuh dengan uniseluler dan multiseluler (kebanyakan). Kehidupan jamur dapat menjadi jasad yang saprofitik dan parasitik. Jamur hidup secara heterotrofik yang artinya untuk keperluannya memiliki ketergantungan sumber nutrien atau makanan terutama untuk karbohidrat dari sumber lain yang sudah ada.

Menurut Waluyanti (2008) ada dua sifat jamur yaitu sifat menguntungkan dan merugikan. Contoh jamur menguntungkan misalnya, Volvariella volvacea, Auricularia auricula, dan lain sebagainnya. Contoh jamur merugikan misalnya, Aminita sp (menghasilkan racun).

Beberapa jenis jamur tumbuh memperbanyak diri hanya saat tetap mempunyai hubungan dengan tumbuhan inangnya selama hidupnya, sehingga jamur ini disebut dengan parasit obligat atau biotrof. Sedangkan untuk jenis lainnya membutuhkan tumbuhan inang dalam sebagai daur hidupnya tetap dapat menyelesaikan daurnya pada bahan organik biotik atau abiotik (Agrios, 1996).

Pada umumnya dari 100.000 spesies jamur yang telah diketahui sangat saprofit, hidup pada bahan organik abiotik, yaitu membantu pelapukan. Lebih kurang 50 spesies menyebabkan penyakit pada manusia, dan hewan. Terakhir lebih dari 8.000 spesies jamur dapat menyebabkan penyakit pada tanaman (Agrios, 1996).

Habitat jamur terdapat pada tempat yang mempunyai sumber bahan makanan atau nutrien untuk tempat pertumbuhan jamur yang sesuai. Sumber nutrien terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, dan senyawa lainnya. Di saat kehadiran jamur pada suatu subsrat mungkin sifannya normal, maksudnya adalah bahwa jamur itu selalu didapatkan. Menurut Suriawiria (1986) kehidupan jamur ini dapat dipengaruhi oleh pengaruh luar anatara lain adanya penambahan bersama bahan lain, terbawa oleh hewan atau benda-benda lainnya.

Baca juga: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Jamur


Perbedaan Kingdom Fungi dengan Plantae:

  1. Kebanyakan multiseluler dan berbentuk filament dengan sel-sel kompleks.
  2. Cara memperoleh makanan dengan heterotrof (cara menyerap makanan).
  3. Tidak mempunyai flagel tetapi memiliki spora yang berperan dalam perkembangbiakan seksual dan aseksual.
  4. Cakupan terdiri dari kapang dan jamur.


2. Plantae atau Tumbuhan

Plantae atau Tumbuhan
Sumber: https://matakaca.com/

Plantae adalah kingdom yang kelompoknya terdiri dari organisme yang telah mempunyai membran inti atau eukairot dan terdiri atas banyak sel atau multiseluler. Plantae atau tumbuhan merupakan organisme autotrof mampu memenuhi semua kebutuhan hidupnya melalui proses fotosintesis.

Tumbuhan berfungsi sebagai komponen dari semua habitat yang ada di permukaan bumi ini, dengan membentuk molekul organik yang akan mengalami siklus suatu jaringan makanan. Pada tumbuhan dinding sel terbuat dari selulosa.

Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pterdophyta), dan tumbuhan berbiji (spermatophyta). Tumbuhan lumut mempunyai struktur yang masih halus, tetapi ada pula yang menganggap lumut telah berkomus. Arti berkomus adalah mempunyai akar, batang, dan daun). Tumbuhan paku mempunyai struktur akar, batang, dan daun yang sebenarnya. Dan tumbuhan berbiji mempunyai biji sebagai alat berkembang biak yang mengandung embrio sebagai turunan generatifnya, sehingga artinya tumbuhan berkomus karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memilki xylem dan floem.

Baca juga: 5 Proses Perkecambahan


Perbedaan Kingdom Plantae dengan Fungi:

  1. Multiseluler dengan sel-sel kompleks.
  2. Cara memperoleh makanan dengan autotrof (fotosintesis).
  3. Memiliki eukariotik dengan jaringan yang berkembang baik, terjadi pergiliran keturunan dinding sel mengandung selulosa.
  4. Cakupan terdiri dari lumur, paku-pakuan, tumbuhan berbunga, dan berbiji.


Sumber:

Ramlawati, Hamka, Saenab, S., Yunus, S. R. 2017. Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran IPA. Bab II Klasifikasi Mahluk Hidup. Kementerian Pendidikan dan Kemudaan Direktorat Jenderal Guru Tenaga Kependidikan.

Waluyanti, M. 2008. Implementasi Hasil Penelitian Biologi (Studi Keanekaragaman Jamur Basidiomycota) Sebagai Sumber Belajar materi Fungi SMA X Semester Ganjil Kurikulum Ktsp. Jurnal] Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel