7 Ordo Hama Tanaman Hutan

7 Ordo Hama Tanaman Hutan

Postingan ini diperbarui 09 November 2021

Hama hutan adalah semua binatang yang merusak pohon, tegakan hutan bagian pohon, tegakan hutan, bagian pohon serta hasil hutan. Sebagian besar (80%) dari binatang yang menimbulkan kerusakan adalah serangga. Selain itu tupai, tikus, babi hutan, bekicot berperan sebagai hama, tetapi orang utan, rusa, gajah, dan sebagiannya tidak berperan sebagai hama, tetapi berpotensi sebagai hama (Oemijati, 1991).

Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia. Walaupun dapat digunakan untuk semua organisme, dalam praktik istilah ini paling sering dipakai hanya kepada hewan.

Pengertian hama dalam pertanian, hama adalah organisme pengganggu tanaman yang menimbulkan kerusakan secara fisik dan ke dalamnya praktis adalah semua hewan yang menyebabkan kerugian dalam pertanian. 

Hama adalah semua binatang yang menimbulkan kerugian pada pohon dan hasil hutan seperti serangga, bajing, tikus, babi, rusa, dan lain-lain. Tetapi kenyataan di lapangan hama yang potensial dan ekplosif menimbulkan kerugian adalah dari golongan serangga. Sehingga, masyarakat umumnya mengindenrifikasikan hama sama dengan serangga (Anggraeni, 2012).

Kelas insekta (serangga) dibagi menjadi banyak ordo-ordo sebagai hama tanaman hutan adalah sebagai berikut (Sumardi dan S.M. Widyastuti, 2004).

Baca juga: 5 Cara Membasmi Hama Hutan


1. Ordo Orthoptera (bangsa belalang)

Kata Orthoptera berasal dari bahasa yunani (orthos adalah lurus, pteron adalah sayap), ciri-ciri umum:

  1. Sayap dua pasang. Sayap depan seperti perkamen, sedangkan sayap belakang tipis transparan, dan waktu hinggap terlipat lurus dibawah sayap depan.
  2. Tipe mulut pengigit/pengunyah (cheming).
  3. Metamorfosis tidak sempurna
  4. Contohnya yaitu belalang (Valanga nigricornis)


2. Ordo Coleoptera (bangsa kumbang)

Coleoptera berasal dari bahasa yunani (coleos adalah seludang/pembungkus, pteron adalah sayap), ciri-ciri umum:

  1. Mempunyai dua pasang sayap, sayap depan keras, tebal, mengandung zat tanduk dan tidak berfungsi untuk terbang. Pada waktu hinggap, sayap belakang dapat dilipat dibawah sayap depan.
  2. Mengalami metamorfosis sempurna.
  3. Tipe mulut pengigit/pengunyah (chewing).
  4. Contohnya adalah kumbang penggerek batang (Xystocera festiva).


3. Ordo Lepidoptera (bangsa kupu-kupu/ngengat)

Lepidoptera berasal dari bahasa yunani yaitu (lepidos adalah sisik, dan pteron adalah sayap), ciri-ciri umum:

  1. Mempunyai dua pasang sayap yang dilapisi oleh sisik, sedemikian juga bagian tubuh lain.
  2. Tipe mulut pengigit/pengunyah, pada dewasa bertipe penghisap.
  3. Mengalami metamorfosis sempurna.
  4. Contohnya ada ulat pemakan daun (Pteroma plagiophleps).


4. Ordo Hymenoptera (bangsa tawon semut)

Ordo Hymenoptera (hymen adalah selaput dan pteron adalah sayap), ciri-ciri umum:

  1. Sayap dua pasang, berupa selaput, sayap depan lebih besar dari pada sayap belakang.
  2. Tipe alat mulut pengigit/penghisap.
  3. Pada beberapa jenis Hymenoptera mempunyai kehidupan sosial dan ada pembagian fungsi atau kasta dalam satu koloni, misalnya lebah madu.
  4. Contohnya dalah ulat pemakan daun (Nesodiptrion spp.).


5. Ordo Hemiptera (bangsa kepik)

Hemiptera (hemi adalah setengah dan pteron adalah sayap), ciri-ciri umum:

  1. Mempunyai dua pasang sayap (beberapa spesies ada yang tidak bersayap). Sayap depan menebal pada bagian pangkal (basal) dan pada bagian ujung membranus. Bentuk sayap tersebut Hemelytra, sayap belakang membranus dan sedikit pendek dari sayap depan.
  2. Tipe mulut penusuk dan penghisap.
  3. Metamorfosis sempurna.
  4. Contohnya adalah walang sangit (Leptrorixa oratorius Tumb.)


6. Ordo Homoptera (wereng, kutu, dan sebagainya)

Homoptera (homo adalah sama dan pteron adalah sayap), ciri-ciri umum:

  1. Pada umumnya sayap depan memiliki tekstur yang homongen, bisa keras semua, sedangkan sayap belakang bersifat membranus.
  2. Tipe mulut penusuk dan penghisap.
  3. Metamorfosis tidak sempurna.
  4. Contohnya adalah Lawana candida yang menyerang berbagai jenis Dipterocarpaceae.


7. Ordo Isoptera

Isoptera (iso adalah sama dan pteron adalah sayap), ciri-ciri umum:

  1. Mempunyai dua pasang sayap yang sama bentuknya yakni tipis seperti membran.
  2. Tipe mulut pengigit-pengunyah.
  3. Hidup dalam koloni dalam ikatan sosial, ada pembagian kasta.
  4. Metamorfosis tidak sempurna.
  5. Contognya adalah rayap (Captotermes curvignathus).

Baca juga: Metode Penelitian Hama Hutan Acacia crassicarpa


Sumber:

Anggraeni, I. 2012. Penyakit Karat Tumor pada Sengon dan Hama Cabuk. Lilin pada Pinus di Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 7(5):273-278 hlm.

Oemijati, 1991. Perlindungan Hutan. IPB. Bogor.

Sumardi dan S. M. Widyastuti. 2004. Dasar-dasar Perlindungan Hutan. Cetakan Pertama. Gadjah Mada University Press.


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel