Jenis Penyakit Hutan yang Disebabkan oleh Mikroorganisme

Jenis Penyakit Hutan yang Disebabkan oleh Mikroorganisme

Postingan ini diperbarui 09 November 2021

Penyakit hutan adalah adanya kerusakan proses fisiologis yang disebabkan oleh suatu gangguan yang terus menerus dari penyebab utama (biotik/abiotik) yang mengakibatkan aktivitas sel dan jaringan menjadi abnormal, yang digambarkan dalam bentuk patologi yang khas disebut gejala. Gejala inilah yang memberikan petunjuk apakah pohon di dalam hutan sehat atau sakit (Anggraeni, 2012).

Berikut jenis penyakit hutan yang disebabkan oleh mikroorganisme adalah.


1. Penyakit Daun

1. Gejala penyakit embun tepung (powdery midew) adalah pucuk dan daun yang terserang berombak/mengeriting, berwarna pucat, klrorosis dan daun kemudian rontok. Contohnya bibit yang terserang pertumbuhan terhambat (kerdil).

2. Gejala penyakit karat daun (rust) tumor karat (gall rust) adalah daun, tunas dan pucuk yang terserang berbintil-bintil warna abu-abu sampai coklat, berombak/mengeriting, pucat dan daun kemudian rontok. Terjadi pada semai dan pohon yang mengakibatkan pertumbuhan terhambat.

3. Gejala penyakit bercak daun (leaf spot) adalah daun bercak-bercak berwarna coklat, kadang daun tetap hijau kadang klorosis dan rontok, pertumbuhan terhambat.


2. Penyakit Batang dan Akar

1. Gejala penyakit damping off (lodoh) adalah benih busuk, semai mati/rebah yang mana akar dan pangkal batangnnya busuk.

2. Gejala penyakit merah muda (pink disease) adalah nekrosis pada kulit batang pohon, tumbuh kallus pada pinggir nekrosis sehingga membentuk kanker, kulit pohon pecah-pecah dan mengelupas, kadang-kadang keluar getah dari tempat timbulnya nekrosis atau di sekitarnya, di bawah tempat infeksi tumbuh tunas-tunas air (epicormic branches) dan akhirnya pohon mati.

3. Gejala penyakit kanker batang (stem cancer) adalah nekrosis pada kulit batang pohon, tumbuh kallus pada pnggit nekrosis sehingga membentuk kanker, kulit pohon pecah-pecah dan mengelupas, kadang-kadang keluar getah dari tempat timbulnya nekrosis atau disekitarnya, menyebabkan kayu menjadi lapuk dan batang pohon bisa patah.

4. Gejala penyakit tumor (gall) adalah bintil-bintil atau bengkak pada bagian tumbuhan berkayu atau tidak berkayu.

5. Gejala penyakit busuk akar (roor rot) adalah daun layu, daun berwarna pucat, menguning, dan akhirnya berwarna coklat dan pohon mati.


Gejala serangan (symptom) adalah perubahan proses fisiologi dan sifat morfologis dari normal menjadi tidak normal pada tumbuhan. Tanda serangan (sign) semua faktor penyebab penyakit (patogen), baik faktor ataupun abiotik, yaitu sebagai berikut:

  1. Gejala nekrotik adalah gejala yang timbul karena kerusakan atau kematian sel, contohnya kanker (cancer) yaitu kematian sel pada bagian yang berkayu.
  2. Gejala atrofi adalah gejala yang menunjukkan adanya pertumbuhan yang terhambat atau terhenti sama sekali karena proses pembelahan sel terganggu, contohnya kerdil (stunt) tanaman yang tingginya jauh di bawah tinggi yang normal.
  3. Gejala hipertrofi adalah gejala yang menunjukkan adanya pertumbuhan yang melebihi dari ukuran normal yang disebabkan oleh pembelahan sel yang tidak normal, contohnya tumor (gall) yaitu pembengkakan bagian tumbuhan baik yang berkayu ataupun tidak berkayu.

Baca juga: Faktor Biotik dan Abiotik Penyebab Penyakit Hutan


Sumber:

Anngraeni, I. 2012. Penyakit Karat Tumor pada Sengon dan Hama Cabuk Lilin pada Pinus di Jawa Barat. Jurnal Peneltian Hutan Tanaman 7(5):273-278 hlm.


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel