9 Kelompok Tumbuhan Sumber Karbohidrat (Pati) Terbanyak

9 Kelompok Tumbuhan Sumber Karbohidrat (Pati) Terbanyak

Menurut Dawam (2010) pati adalah karbohidrat asal tumbuhan sebagai hasil fotosintesis yang disimpan dalam bagian tertentu tumbuhan sebagai cadangan makanan. Pati adalah bentuk paling umum dari karbohidrat hasil fotosintesis yang disimpan untuk keperluan pada masa yang akan datang. Pati juga adalah timbunan pada tanaman yang terdiri dari dua macam molekul, sebagian berupa amilosa dan bagian terbanyak berupa amilopektin. 

Pada umumnya sel tumbuhan mampu menyimpan pati dan paling banyak tersimpan dalam umbi seperti kentang dan biji-bijian, seperti kelompok aren, bambu, gadung, iles-iles, jamur, nipah, sagu, suweg, dan terubus (Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.35/Menhut-II/2007).

Berikut 9 Kelompok Tumbuhan Sumber Karbohidrat (Pati) Terbanyak,


1. Aren

Jenis Arenga pinnata

Aren
Sumber: https://panennews.com/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Arecales
Famili: Arecaeae
Genus: Arenga
Spesies: Arenga pinnata Merr.


Deskripsi

  1. Batangnya tidak berduri, tidak bercabang, tinggi mencapai 25 meter dan diameter mencapai 0,5 meter.
  2. Tangkai daun aren panjangnya mencapai 1,5 meter, helai daun panjangnya mencapai 1,45 meter, lebar 7 cm, dan bagian bawah daun ada lilin.
  3. Masyarakat sudah lama mengenal pohon aren sebagai pohon yang dapat menghasilkan bahan-bahan untuk industri kerajinan.


Tumbuhan aren tidak membutuhkan kondisi tanah yang khusus, sehingga mampu tumbuh pada tanah-tanah liat dan berpasir. Akan tetapi, aren tidak tahan pada tanah masam atau pH rendah. Aren tumbuh pada ketinggian 0-1.400 m dpl, pada berbagai agroekosistem dan memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan tumbuhnya. Kelembaban tanah dan curah hujan yang tinggi berpengaruh dalam pembentukan mahkota daun tanaman aren. Tumbuhan aren membutuhkan suhu 20-25 derajat celsius. Tumbuhan aren tumbuh baik di daerah pengunungan, lembah-lembah, dekat aliran sungai dan banyak dijumpai di hutan (Supandi).

Bagian-bagian fisik pohon aren yang dimanfaatkan, contohnya akar untuk obat tradisional, batang untuk peralatan dan tepung, ijuk untuk keperluan bangunan bagian atap, daun muda untuk pembungkus dan merokok, dan hasil produksinya seperti buah dan nira dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman (Supandi).

Tanaman aren hampir mirip pohon kelapa. Perbedaanya, jika pohon kelapa batang pohonnya bersih atau pelepah daun yang tua mudah lepas, maka batang pohon aren ini kotor karena batangnya terbalut oleh ijuk sehingga pelepah daun yang sudah tua sulit diambil atau lepas dari batangnya. Oleh sebab itu, batang pohon aren sering ditumbuhi banyak tanaman jenis paku-pakuan (Supandi).

Produk tumbuhan aren adalah tepung aren, kolang-kaling, dan gula aren.

Baca juga: 3 Tumbuhan Penghasil Parfum Terbanyak


2. Bambu

Jenis Dendrocalamus asper

Dendrocalamus asper
Sumber: https://www.guaduabamboo.com/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Dendrocalamus 
Spesies: Dendrocalamus asper (Schult. f.) Backer ex Heyne


Deskripsi

  1. Rumpun babmu ini agak rapat, rebung berwarna cokelat kemerahan, tinggi buluh sampai 20 cm dan berdiameter 20 cm, panjang ruas 40-60 cm, dinding bulu 1-2 cm, panjang pelepah buluh 20-55 cm berwarna cokelat muda keputih-putihan.
  2. Daun pelepah buluh sempit dan melipat ke bawah.
  3. Jenis bambu ini nama lokalnya adalah bambu betung.


Bambu betung ini banyak ditemukan di kawasan asia tropika. Tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai ketinggian 2.00 m dpl. Bambu ini menjadi koleksi Kebun Raya Bogor pada tahun 1986. Penyebaran bambu ini adalah Sumatera, Jambi, Telania Pura, Jawa, dan Malaysia (Zulkarnaen dan Andila, 2015).

Produk bambu ini adalah rebung.


3. Gadung 

Jenis Dioscorea hispida

Dioscorea hispida
Sumber: https://id.wikipedia.org/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Liliales
Famili: Dioscreacea
Genus: Dioscorea 
Spesies: Dioscorea hispida Dennst


Deskripsi

  1. Tumbuhan perambat, berumur menahun atau perenial, panjang sekitar 10 m.
  2. Akar serabut.
  3. Batang Silindris, memeblit, warna hjau, bagian dalam solid, permukaan halus, berduri.
  4. Daun majemuk, bertangkai, beranak daun tiga atau trifioliolatus, warna hijau, panjang 20-25 cm, lebar 1-12 cm, helaian daun tipis lemas, bentuk lonjong, ujung meruncing atau acuminatus, pangkal tumpul atau obtusus, tepi rata, pertulangan melengkung atau dichotomous, permukaan kasap atau scaber.
  5. Bunga majemuk, bentuk bulit atau spica, muncul dari ketiak daun atau axillaris.
  6. Buah lonjong dengan panjang sekitar 1 cm.


Gadung (Dioscorea hispida) tergolong tanaman umbi-umbian yang cukup populer walaupun kurang mendapat perhatian. Gadung menghasilkan umbi yang dapat dimakan, namun mengandung racun yang mampu mengakibatkan pusing dan muntah apabila kekurangan pengelohannya.

Pemanfaatan umbi gadung sampai sekarang yang paling banyak dilakukan oleh para petani adalah untuk membuat kripik. Kripik gadung dengan penampilan yang cukup menarik dan apabila dimakan tidak menimbulkan rasa pusiing banyak diminati oleh para konsumen.

Produk tumbuhan gadung adalah tepung gadung.


4. Iles-iles 

Jenis Amorphophallus variabilis

Amorphopallus variabilis
Sumber: https://id.wikipedia.org/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Monocotyledoneae
Ordo: Alismatales
Famili: Araceae
Genus: Amorphophallus 
Spesies: Amorphophallus variabilis


Deskripsi

  1. Herba dengan umbi.
  2. Bagian vegetatifnya berwarna hijau, cokelat, hingga keunguan atau kehitaman, dengan belang-belang serupa loreng hijau muda, hijau tua, atau putih.
  3. Tinggi mencapai 0,3-1,5 m.
  4. Daun mempunyai 1-2 helai, bertangai 10-100 cm, helaian daun 15-100 cm, berbagai-3, tiap bagian terbagi lagi dalam taju memanjang atau lanset, dengan ujung meruncing atau serupa ekor.
  5. Bunganya muncul apabila organ vegetatif telah layu, dalam tongkol yang berdiri sendiri. Bertangkai panjang dan langsing 2-100 cm, acap dengan jerawat kasar, pada pangkalnya dengan beberapa daun pelindung.
  6. Seludang bunga berbentuk segitiga memanjang, dengan ujung runcing.
  7. Tongkol 6-46 cm x 1-5 cm, bunga-bunga betina duduk mulai dari pangkal, hijau, bunga-bunga jantan kuning, bagiannya panjangnya hingga dua kali bagian betina, bagian yang streril lebh dua kali panjang bagian betina bersama jantan, kerap kali beralur atau gepeng, kuning atau ungu.
  8. Buah buni berjejal-jela, berwarna merah jingga, berbiji.


Umbi Amorphophallus variabilis berwarna kuning dan terasa gatal di mulut bila dimakan. Umbi ini mampu menghasilkan umbi anakan yang dapat dipisah. Sampai-sampai, pada musim paceklik tahun 1925, masyarakat Hindia Belanda memakannya dengan jalan mengirisnya kecil-kecil kemudian merebusnya dan memaknnya.


Jenis Tacca palmata

Tacca palmata
Sumber: https://ceb.wikipedia.org/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Liliales
Famili: Taccaceae
Genus: Tacca 
Spesies: Tacca palmata


Deskripsi

  1. Mempunyai habitus terna atau herba perenial yang berkayu dengan rimpang yang berbentuk umbi.
  2. Mempunyai daun berukuran besar dengan macam daun tunggal dan bergerigi dengan filotaksis yang tersusun sebagai roset akar, memilki bunga yang biseksual dengan simetri bunga aktinomorf.
  3. Perianthiumnya berupa corolla yang terdiri atas 6 petal.
  4. Stamen berjumlah 6 dengan tangkai sari melebar dan pendek serta antera yang beruang dua.
  5. Tangkai putik banyak biiji dengan edosperm dan lembaga yang kecil.
  6. Tanaman herba dengan akar rimpang kecil, berumbi batang.
  7. Batangnya berpelepah dan daunnya tunggal berbagai atau partitus 5.
  8. Warna buah merah orange.
  9. Tidak memiliki getah dan alat pembelit. 
  10. Tinggi 0,5 m, dan buah buni berwarna cerah, terletak terminalis.


Manfaat tumbuhan ini di bidang industri dan kesehatan, kerena kandungan glukomannan pada tepung umbinya. Tumbuhan ini merupakan jenis tanaman umbi yang mempunyai potensi dan prosepek untuk dikembangkan di Indonesia.

Produk iles-iles ini adalah tepung iles-iles.

Baca juga: 4 Faktor Luar Pertumbuhan Tanaman


5. Jamur 

Jenis Pleurotus spp.

Pleurotus spp
Sumber: https://id.wikipedia.org/

Klasifikasi

Kingdom: Fungi
Filum: Basidiomycota
Kelas: Hymenomycetes
Ordo: Agaricales
Famili: Tricholomataceae
Genus: Pleurotus 
Spesies: Pleurotus spp.


Deskripsi

  1. Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping dan bentuknya seperti tiram.
  2. Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk.
  3. Jamur mempunyai spora berbentuk batang berukuran 8-11 x 3-4 μm sera miselia berawarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.


Secara alami, jamur Pleurotus spp. ditemukan di hutan dibawah pohon berdaun lebar atau di bawah tanaman berkayu. Jamur ini tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak, di tempat terlidung miselium jamur akan tumbuh lebih cepat daripada di tempat yang terang dengan cahaya matahari berlimpah. Pertumbuhan miselium akan tumbuh dengan cepat dalam keadaan gelap atau tanpa sinar.

Jamur tiram merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori. Jamur ini memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein.


6. Nipah

Jenis Nypa fructicans

Nypa fructicans
Sumber: https://en.wikipedia.org/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae
Genus: Nypa 
Spesies: Nypa fructicans


Deskripsi

  1. Nipah adalah sejenis palem atau palma yang tumbuh di lingkungan hutan bakau atau daerah pasang-surut dekat tepi laut.
  2. Daun tumbuhan nipah yang tumbuh mampu mencapai 7 meter dan tangkai bunganya dapat mencapai 1 meter. 
  3. Kulit tanaman nipah ini memiliki tekstur yang sangat keras berwarna hijau dan akan berubah menjadi warna cokelat ketika kondisi tanaman nipah tersebut sudah tua.


Tepung nipah mengandung serat cukup tinggi dengan kandungan lemak dan kalori rendah yang berpotensi dijadkan makanan bagi orang diet (Subiandono et al., 2011).

Pengembangan nipah sebagai bahan pangan di Indonesia cukup baik, mengingat habitat pohon ini sama dengan mangrove, tetapi rentan terhadap kepentingan manusia, contohnya untuk tambak. Oleh sebab itu, habitat pohon ini perlu dilindungi dan merupakan bagian internal dari hutan mangrove (Subiandono et al., 2011).


7. Sagu

Jenis Metroxylon spp.

Metroxylon spp.
Sumber: https://id.wikipedia.org/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae
Genus: Metroxylon 
Spesies: Metroxylon spp.


Deskripsi

  1. Tumbuhan monokotil dari keluarga Palmae yang hanya mempunyai satu titik tumbuh sehingga tumbuhan ini hanya memiliki batang dan tidak bercabang.
  2. Batang sagu berbentuk silinder dengan diameter 50-90 cm, batang sagu bebas daun mencapai tinggi 16-20 m pada saat masa panen.
  3. Daun besar, majemuk menyirip, panjang hingga 7 m, dengan panjang anak daun 1,5 m, bertangkai panjang dan berpelepah.
  4. Bunga berbau kurang enak.
  5. Kulit bagian luar keras dan bagian dalam berupa empulur atau isi sagu yang mengandung serta-serat dan pati. Tebal kulit yang kerat sekitar 3-5 cm dan bagian tersebut di daerah Maluku sering digunakan sebagai bahan bangunan.


Pati yang terdapat dalam empulur sagu sering digunakan sebagai bahan makanan pokok di beberapa daerah Indoneisa, seperti Maluku, Papua, Riau, dan Sulawesi karena mengandung karbohidrat yang tinggi. Pati sagu mengandung sekitar 27% amilosa dan 73% amilopektin, dan pada konsentrasi yang sama pati sagu mempunyai viskositas tinggi dibandingkan dengan larutan pari dari serelia lainnya.

Baca juga: 4 Perbedaan Kingdom Fungi dan Plantae


8. Suweg

Jenis Amorphophallus campanulatus

Amorphophallus campanulatus
Sumber: https://id.wikipedia.org/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae
Genus: Amorphophallus 
Spesies: Amorphophallus campanulatus


Deskripsi

  1. Tumbuhan herba yang memiliki batang semu tegak menjulang dari bagian tengah umbi yang bercabang tiga dengan sistem akar berada pada tanah permukaan.
  2. Tinggi bunga mencapai 10-40 cm, diameter 15-60 cm, dan warna bunga pada bagian bawah hijau kemudian makin ke atas menjadi coklat. Bunga manjemuk yang terdiri dari tangkai berwarna ungu kecoklatan, seludang dan tongkol.


Tepung Amorphophallus digunakan sebagai bahan makanan dan juga dapat digunakan sebagai bahan kosmetik, menurunkan kolestrol, dan tekanan darah, maag, serta sebagai bahan makanan kesehatan dan penurun berat badan (Dawam, 2010).


9. Terubus

Jenis Saccharum officinarum

Saccharum officinarum
Sumber: https://en.wikipedia.org/

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Monocotyledoneae
Ordo: Graminales
Famili: Gramniae
Genus: Saccharum 
Spesies: Saccharum officinarum


Deskripsi

  1. Famili graminae atau rumput-rumputan mempunyai batang silindris, agak pipih atau persegi, berlubang atau masif, pada buku selalu masif dan kerap kali membesar, berbentuk herba atau berkayu.
  2. Daun tunggal 2 baris, kadang-kadang berbaris banyak, pelepah, daun berkembang dengan baik, pada batas pelepah dan helaian daun terdapat lidah, helaian daun duduk berbentuk lanset atau garis, dikedua sisi dari ibu tulang daun terdapat daun yang sejajar.
  3. Bunga tersusun dalam butir terdri dari 2 glumae atau daun yang serupa sisik.
  4. Mempunyai bentuk tinggi kurus, tidak bercabang dan tumbuh tegak. Tinggi mencapai 3-5 m.
  5. Batang terdapat lapisan lilin yang berwarna putih dan keabu-abuan. Lapisan ini banyak terdapat sewaktu batang masih muda.


Tumbuhan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang bernilai tinggi yang di anggap sebagai emas putih, yang secara berangsur mulai bergeser kedudukan bahan pemanis alami.


Sumber:

Dawam. 2010. Kandungan Pati Umbi Suweg (Amorphophallus campanulatus) pada Berbagai Kondisi Tanah di Daerah Kalioso Matesih dan Baturetno). Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.35/Menhut-II/2007 tentang Hasil Hutan Bukan Kayu.

Subiandono, E., Heriyanto, N. M., & Karlina, E. 2011. Potensi nipah (Nypa fruticans (Thunb.) Wurmb.) sebagai sumber pangan dari hutan mangrove. Indonesian Ministry of Agriculture.

Supandi. Informasi Tanaman Aren (Arenga pinnata) Unggul di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Zulkarnaen, R. N., & Andila, P. S. 2015. Dendrocalamus spp.: bambu raksasa koleksi Kebun Raya Bogor. In Dalam Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia (Vol. 1, No. 3, pp. 534-538).


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel