12 Pertanyaan Wawancara Kerja | Officer Biodiversitas - Flora dan Abiotik

12 Pertanyaan Wawancara Kerja | Officer Biodiversitas - Flora dan Abiotik

Berikut pertanyaan wawancara kerja untuk posisi Officer Biodiversitas - Flora dan Abiotik adalah.


1. Jelaskan bagaimana pengalamanmu sebagai surveyor khususnya bidang kehutanan akan membuat anda cocok untuk posisi ini?

Jawaban:

Pada masa-masa mahasiswa semester dua, saya melaksanakan praktikum inventarisasi vegetasi mulai dari tumbuhan bawah sampai pada pohon yang terdapat di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) di Tumbang Nusa. Kawasannya adalah lahan rawa gambut dengan luas 5.000 ha yang terletak di dalam kawasan hutan produksi tetap wilayah desa Tumbang Nusa dan desa Tanjung Taruna, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.

Prosedur pelaksanaan praktikum menggunakan metode petak jalur. Saya menempatkan starting point dan azimut dengan bantuan GPS dan kompas sebagai titik awal bergerak untuk penentuan jalur pengamatan. Kemudain saya membuat jalur pengamatan sesuai dengan titik awal yang didapatkan melalui kompas dan GPS, yang panjang jalurnya mencapai 50 m. Saya membuat petak dan sub petak contoh dalam jalur pengamatan. Pembuatan petak contoh dengan ukuran 20 m x 20 m untuk tingkat pohon, ukuran 10 m x 10 m untuk tingkat tiang, ukuran 5 m x 5 m untuk tingkat pancang, ukuran 2 m x 2 m untuk tingkat semai, dan ukuran 1 m x 1 m untuk tumbuhan bawah.

Vetegasi-vegetasi yang terdapat di KHDTK Tumbang Nusa terdiri dari pohon merapat, balangeran, teratang, gerunggang, kempas, galam tikus, dan mandarahan. Vegetasi yang mendominasi di kawasan KHDTK Tumbang Nusa adalah pohon gerunggang. Sedangkan untuk vegetasi tumbuhan bawah terdiri dari kelakai dan paku-pakuan.


2. Mengapa anda ingin bekerja untuk konsesi Ekosistem restorasi PT. REKI.

Jawaban:

Saya telah memperoleh berbagai informasi, bahwa PT. REKI bertujuan untuk melindungi, melakukan restorasi, dan memastikan keberlanjutan 98.55 ha habitat hutan hujan dataran rendah Sumatera. Latar belakang pendidikan saya sebagai lulusan baru kehutanan tentu akan sangat membantu PT. REKI dalam meningkatkan restorasi ekosistem dalam bidang flora dan abiotik. Saya mempunyai pengalaman-pengalaman di kampus dalam menulis laporan analisa suatu studi tentang flora dengan baik. Saya dapat mengoperasi komputer dan Microsoft Office (Word, Excel, dan PowerPoint) dengan baik dalam menulis laporan. Saya juga mempunyai keahlihan dalam menghitung analisis vegetasi dan indeks nilai penting suatu flora.

Saya ingin berkarir di PT. REKI dan belajar banyak tentang Inventarisasi Hutan Berskala Restorasi Ekosistem (IBRE). IBRE ini merupakan suatu kegiatan pengumpulan data dan informasi tentang kondisi hutan, mencakup komposisi dan jenis flora-flora, rencana pemanfaatan kawasan, dan pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).

Saya pernah melakukan riset penelitian berjudul "Ekstraksi dan Uji Aktivitas Oleoresin Ujung Atap (Baeckea frutescens L.) terhadap Pleurotus ostreatus" menjelaskan bahwa tumbuhan ujung atap mempunyai kandungan zat kimia atau oleoresin untuk menghambat pertumbuhan jamur putih kayu yaitu Pleurotus ostreatus. Riset penelitian saya ini berhubungan dengan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu. Berdasarkan riset yang saya pelajari akan sangat bermanfaat sebagai modal dasar dalam pengembangan riset bidang flora dan abiotik di PT. REKI yang akan datang.


3. Jelaskan pada saat dimana anda harus menemukan solusi imajinatif untuk masalah yang sulit dalam rangka mencapai hasil yang terbaik  (ini bisa di tempat kerja atau dirumah). 

Jawaban:

Menurut saya, masalah merupakan suatu kendala yang datang dan juga bisa dianggap sebagai sesuatu yang harus diselesaikan untuk mencapai hasil yang terbaik. Menemukan suatu solusi imajinatif dan inovatif untuk masalah yang sulit membutuhkan cara berpikir kritis. Saya menemukan solusi imajinatif dan inovatif biasanya berada di tempat terjadinya suatu masalah atau peristiwa yang terjadi secara langsung. Saya masih lulusan baru tahun ini, jadi tempat saya menemukan suatu solusi dari masalah yaitu di lapangan dan di dalam kampus. Mencari solusi di tempat kejadian dapat membantu kita dalam memahami masalah apa yang sedang terjadi. Memahami masalah dibutuhkan sudut pandang untuk dapat melihat permasalahan tersebut. Setelah saya mengetahui masalahnya, kemudian membentuk rencana penyelesaian masalah. Menurut saya menemukan suatu solusi di tempat kejadian mempunyai keuntungan yaitu dapat melihat hasil penyelesaian masalah dan mengevaluasi secara langsung penyelesaian masalah.

Saya menghadapai suatu masalah menggunakan beberapa strategi yang sering saya pakai adalah menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya, memilih strategi berpikir dengan segaja, merencanakan, memantau, dan mengevaluasi proses berpikir. Apabila suatu masalah terjadi dalam suatu team work maka perlu dilakukan penyelesaian masalah dilakukan dengan cara musyawah dan berdiskusi untuk mencapai target tertentu. Misalnya waktu dosen saya memberikan kita sebuah pertanyaan dan dipersilahkan untuk diskusi di dalam kelompok masing-masing.

Baca juga: Flora dan Fauna di Taman Nasional Sebangau


4. Apa langkah yang harus anda lakukan untuk membentuk team work yang berkualitas (baik  dari segi data dan personel), efisien dan efektif dalam menyelesaikan suatu target kerja dimana deadline waktu diberikan sangat sempit, sementara itu jumlah personel lapangan kurang mencukupi.

Jawaban:

Menurut saya team work merupakan suatu kelompok yang mempunyai tujuan sama dalam membangun suatu hubungan timbal balik dan mencapai target tertentu secara maksimal. Team work mempunyai dampak besar dalam meningkatkan produktifitas, mendorong inovasi, membangun support network, dan meningkatkan moral antar teman kerja. Langkah saya dalam membangun dan membentuk team work terdiri dari menciptakan komunikasi lancar, membangun raya percaya, membangun rasa kepemilikan dan komitmen, memberikan tujuan dan aturan yang jelas, dan memperjelas peran dari masing-masing.

Pertama, menciptakan komunikasi lancar adalah tidak hanya hubungan pribadi yang butuh komunikasi lancar, membangun kerja sama tim di team work pun memerlukan hal yang sama. Sebagai pemimpin, saya wajib menciptakan suasana yang nyaman, terbuka, dan saling menghargai. Kedua, membangun rasa percaya dalam team work dapat menyelesaikan terget kerja dengan baik. Ketiga, membangun rasa kepemilikan dan komitmen dalam team work. Para rekan kerja akan berusaha menjalankan perannya dengan maksimal demi mencapai tujuan bersama. Keempat, memberikan tujuan dan atauran yang jelas akan membantu team work dan saling membantu arah yang sama. Saya akan menerangkan tujuan sejelas-jelasnya dan mengajak seluruh anggota dalam membahasnya sebelum menerapkannya. Kelima, memperjelas peran dari masing-masing bertujuan untuk mencegah kebingungan dan konflik di antara team work. Alur kerja dalam tim menjadi lebih jelas dan tidak ada yang saling lempar tugas.


5. Jenis metode apa saja yang pernah anda terlibat dalam kegiatan survei flora dan bagaimana pemahaman anda terhadap kelebihan dan kekurangan dari metode tersebut. 

Jawaban:

Jenis metode yang pernah saya pakai dalam kegiatan survei flora adalah metode petak tunggal, metode jalur, dan metode jalur berpetak. Berikut penjelasannya.

  1. Metode petak tunggal ini sampel diambil pada suatu petak tunggal yang besar dan di dalamnnya tersebar petak-petak kecil yang akan dianalisis. Dengan demikian petak tunggal yang besar dianggap sebagai wakil dari lokasi yang akan dianalisis. Kelebihan metode ini adalah dapat digunakan apabila keadaan vegetasi tumbuhan di daerah penelitian relatif sama, dari segi topografi, pH tanah dan kadar air tanahnya. Kekurangan metode ini adalah analisis vegetasi flora kurang efektif karena hanya satu petak contoh dalam satu wilayah.
  2. Metode jalur diterapkan dengan tepat untuk menganalisis vegetasi flora suatu kawasan yang luas, keadaan komunitasnya belum diketahui, dan pada lokasi riset penelitian yang bervaiasi ketinggian, keadaan tanah, dan topografinya. Kelebihan metode ini adalah dapat mengetahui perubahan vegetasi pada suatu daerah karena adanya perubahan faktor tanah, iklim, dan topografi. Kekurangan metode ini adalah monitoring flora hanya dapat digunakan satu kali dalam jalur tersebut.
  3. Metode jalur berpetak adalah modifikasi dari metode jalur dan metode petak ganda. Apabila dibandingkan dengan metode jalur, maka akan terlihat  bahwa metode jalur berpetak ini ada lompatan-lompatan, dapat melompat satu petak atau lebih dalam jalur yang dibuat. Kelebihan metode ini adalah dapat menghitung nilai kerapatan, kerapatan, dan dominasi untuk masing-masing flora. Kekurangan metode ini adalah monitoring flora tidak permanen dalam penggunaannya.


6. Apa pendapatmu tentang riset pengembangan untuk bidang flora? Sertakan contohnya.

Jawaban:

Menurut saya, riset pengembangan untuk bidang flora itu sangat penting dalam restorasi ekosistem kawasan hutan di Indonesia. Hasil riset bidang flora ini menjadi dasar dan acuan untuk melakukan kegiatan restorasi ekosistem. Contoh riset pengembangan untuk bidang flora adalah inventarisasi sumber daya hutan, konservasi sumber daya hutan, dan mengelola hasil hutan bukan kayu.


7. Adakah memiliki pengalaman dibidang riset pengembangan bidang flora?

Jawaban:

Tugas akhir saya berjudul "Ekstraksi dan Uji Aktivitas Oleoresin Ujung Atap (Baeckea frutescens L.) terhadap Pleurotus ostreatus" menjelaskan bahwa tumbuhan ujung atap mempunyai kandungan zat kimia atau oleoresin untuk menghambat pertumbuhan jamur putih kayu yaitu Pleurotus ostreatus. Riset saya ini berhubungan dengan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dan bidang flora.


8. Studi flora apa yang pernah dilakukan dan apa pendekatan Analisa tumbuhan apa yang pernah dilakukan.

Jawaban:

Saya pernah melakukan studi flora tentang inventarisasi vegetasi di KHDTK Tumbang Nusa. Inventarisasi vegetasi dapat dilakukan dengan melakukan penjelajahan. Pendekatan analisis tumbuhan yang pernah dilakukan adalah analisis vegetasi. Analisis vegetasi bertujuan untuk memperoleh data kuantitatif dari jenis atau komposisi dan struktur vegetasi dan mendapatkan data kuantitatif mengenai peranan jenis dalam ekosistem. Parameter pendekatan analisis vegetasi terdiri dari kerapatan, frekuensi, dominasi, indeks nilai penting, dan indeks keanekaragaman jenis.


9. Program pendukung analisa yang pernah digunakan? Untuk pendekatan kajian apa?

Jawaban:

Program pendukung analisa yang pernah saya pakai adalah Microsoft Office (Word, Excel, dan PowerPoint untuk menghitung analisis vegetasi (kerapatan, frekuensi, dan dominansi). Pendekatan kajian untuk menghitung indeks nilai penting dan indeks keanekaragaman jenis.


10. Bagaimana pendapatmu tentang keahlianmu dalam menulis laporan Analisa suatu studi tentang flora?

Jawaban:

Saya mempunyai pengalaman-pengalaman di kampus dalam menulis laporan analisa suatu studi tentang flora dengan baik. Saya dapat mengoperasi komputer dan Microsoft Office (Word, Excel, dan PowerPoint) dengan baik dalam menulis laporan. Saya juga mempunyai keahlihan dalam menghitung analisis vegetasi dan indeks nilai penting suatu flora.

Baca juga: Kawasan Konservasi di Taman Nasional Sebangau


11. Menurutmu untuk mencapai misi restorasi ekosistem, studi flora tentang apa yang penting dan menjadi prioritas untuk dikerjakan.

Jawaban:

Menurut saya, studi flora yang diutama dalam mencapai misi restorasi ekosistem adalah inventarisasi sumber daya hutan, konservasi sumber daya hutan, dan mengelola hasil hutan bukan kayu. Studi inventarisasi akan membantu kita untuk mengetahui jenis flora yang terdapat pada kawasan dengan kegiatan pengumpulan data dan informasi tentang kondisi hutan, serta mencakup komposisi dan jenis flora. Studi konservasi juga akan membantu dalam mengawetkan dan melestarikan jenis flora yang hampir punah dan tumbuhan langka. Dan terakhir mengelola hasil hutan bukan kayu juga akan membantu dalam pemanfaatan HHBK seperti minyak atsiri, rotan, bambu, lebah, oleoresin, dan lain sebagainya.


12. Apa pendapatmu, hubungannya kajian vegetasi dengan studi lingkungan dan abiotik?

Jawaban:

Menurut saya, kajian vegetasi dengan studi lingkungan dan abiotik mempunyai hubungan yang sangat erat sehingga membentuk suatu ekosistem. Dimana arti ekosistem adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara mahluk hidup (vegetasi) dengan lingkungannya. Lingkungan merupakan sebagai faktor yang terdapat di sekitar vegetasi dan abiotik. 


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel