5 Jenis Hidrograf

5 Jenis Hidrograf

Postingan ini diperbarui 13 Oktober 2021

Analisa paling terhadap sistem DAS adalah dengan mempelajari karakteristik hujan yang masuk dan debit yang ke luar. Umumnya, kedua variabel tersebut dianalisa sebagai fungsi waktu pengukuran hidrograf digunakan untuk menyebut suatu grafik (kurva) yang menggambarkan fluktuasi naik dan turunnya aliran air pada lokasi tertentu di sungai sebagai fungsi waktu (Hartini, 2017).

Hidrograf adalah suatu grafik yang menunujukkan hubungan antara tinggi muka air (stage) atau tma, debit (discharge, flow, streamflow), kecepatan (velocity), atau karakteristik aliran air terhadap waktu. Debit menyatakan volume aliran air per satuan waktu tertentu. Pada suatu hidrograf sumbu Y menggambarkan karaktersitik yang mewakili aliran air (dapat berupa: tma, kecepatan, debit, parameter kualitas air) dan sumbu X menunjukkan waktu pengamatan (detik, jam, hari, bulan, dan tahun).

Juka yang diplot adalah tma terhadap waktu, maka disebut hidrograf-tma (stage hidrograf). Selanjutnya, jika yang diplot adalah debit terhadap waktu, maka disebut hidrograf-debit (streamflow-hydrograph) atau (discaharge hydrograph). Secara umum keduanya lebih sering disingkat sebagai hidrograf (Hartini, 2017).

Pengelola DAS perlu mengukur air (kualitas dan kuantitasnya) sehingga dapat memprediksi debit yang ada di sungai. Debit sungai tergantung pada hujan yang jatuh di dalam DAS, bentuk saluran sungai, kecepatan air sungai dan volume air. Debit air sungai dapat secara mendadak naik selama periode hujan lebat. 

Debit air di sungai dapat dianalisis dengan menggunakan hidrograf banjir. Kapasitas penyimpanan bendung dapat dihitung dan diperkirakan dengan menggunakan hidrograf. Analisis terhadap hidrograf juga dapat digunakan untuk mengantisipasi supaya debit air di sungai cenderung stabil sepanjang tahun, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air (Hartini, 2017).

Hidrograf diklasifikasikan menjadi lima macam, yaitu hidrograf alami (natural hydrograph), hidrograf satuan (unit hydrograph), hidrograf satuan tanpa dimensi (dimensionless unithydrograph), hidrograf sintensis (synthetic hydrograph), dan hidrograf Dam-breach (dam breach hydrograph).

Berikut penjelasan 5 jenis hidrograf.

Baca juga: Mengenal Hidrometri: Pengukuran Tinggi Muka Air


1. Hidrograf Alami

Hidrograf Alami
Sumber: https://www.researchgate.net/

Hidrograf alami adalah suatu hidrograf yang dihasilkan dari rekaman data (tma, kecepatan, debit) pada suatu stasiun (lokasi) pengukuran. Hidrograf semacam ini dikatakan sebagai sidik-jari (finger print) dari daerah tangkapan air (catchment area/watershed/DAS) di bagian hulu dari titik pengukuran tersebut dan merupakan respon DAS terhadap hujan yang jauh di dalamnya (Hartini, 2017).


2. Hidrograf Satuan 

Hidrograf Satuan
Sumber: http://www.galeripustaka.com/

Baik alami maupun sintentis menyatakan satu satuan (inchi/mm) aliran permukaan (run off), yang terdistribusi secara merata (uniform) pada semua bagian wilayah DAS, pada waktu terntentu. Luasan di bawah hidrograf satuan menunjukkan volume aliran dari satu satuan aliran permukaan (Hartini, 2017).


3. Hidrograf Satuan tanpa Berdimensi

Hidrograf Satuan tanpa Berdimensi
Sumber: https://www.sisipil.com/

Hidrograf ini merupakan kombinasi dari berbagai hidrograf satuan alami.


4. Hidrograf Sintetis

Hidrograf Sintetis
Sumber: https://media.neliti.com

Hidrograf ini dihitung berdasarkan karakteristik DAS dan hujan di dalam DAS. Dalam hal ini, karakteristik DAS misalnya, tanah, peruntukan lahan (land use), penutupan vegetasi, ukuran , kemiringan, dan waktu konsentrasi (time of concentration) yang dipertimbangkan dalam membuat hidrograf sintetis.

Hidrograf sintetis misalnya digunakan untuk simulasi hidrograf alami pada suatu DAS yang tidak dilengkapi dengan alat ukur (ungauged watershed). Hidrograf sintetis dapat digunakan untuk perencanaan praktek konservasi, misalnya saluran pembuangan, terasering, desain empang, dan lain sebagainya (Hartini, 2017).


5. Hidrograf Dam-Breach

Hidrograf Dam-Breach
Sumber: https://dspace.uii.ac.id

Hidrograf ini menggambarkan proses pelepasan (release) air dari suatu DAM/Bendung. Hal ini misalnya ketika terjadi bendungan jebol (Dam break) yang diikuti pelepasan secara tiba-tiba air yang ada di Bendung. Hidrograf berupa kurva yang semakin menurun nilainya sejalan dengan kenaikan waktu pelepasan. 

Faktor yang mempengaruhi bentuk hidrograf meliputi, ukuran dan bentuk jebolnya bendungan (break), ketinggian bendung, dan panjang bendung. Hidrograf jenis ini dapat berupa hidrograf natural atau hasil simulasi (Hartini, 2017).

Baca juga: 2 Pengukuran Laju Infiltrasi


Sumber:

Hartini, E. 2017. Modul Hidrologi dan Hidrolika Terapan. Universitas Dian Nuswantoro. Semarang.


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel