3 Jenis Bakteri di Rongga Mulut

3 Jenis Bakteri di Rongga Mulut

Rongga mulut adalah suatu habitat yang menyediakan keragaman spesies mikroba, diperkirakan terdapat lebih dari 1000 spesies bakteri yang ada di rongga mulut. Dorsum lidah mempunyai mikrobiota yang unik.

Bakteri rongga mulut diklasifikasikan secara primer sebagai gram-positif dan gram-negatif dan secara sekunder menjadi aerob dan anaerob. Flora komensal berjalan harmoni dengan host, tetapi hubungan ini dapat menjadi tidak harmoni ketika muncul keadaan penyakit.

Penyakit predominan pada manusia disebabkan hubungan mikroflora yang tidak sejalan dengan host. Peran bakteri yang menguntungkan adalah mencegah invasi dari bakteri patongen

Berikut jenis bakteri yang terdapat di rongga mulut adalah.


1. Streptococcus mutans

Streptococcus mutans
Sumber: https://id.wikipedia.org/

Streptococcus mutans merupakan bakteri gram positif yang berbentuk kokus dan berada di rongga mulut mulut manusia. Bakteri ini merupakan penyebab utama karies pada gigi dikarenakan mampu menghasilkan polisakarida ektraseluler yang larut dan tidak larut seperti glukan dan fruktan yang merupakan gula penyebab terbentuknya plak dan kariogenetis.

Streptococcus mutans mempunyai beberapa faktor penyebab karies seperti perletakan terhadap permukaan enamel, produksi asam metabolit, kapasitas untuk membangun cadangan glikongen, dan kemampuan untuk mensintesis polisakarida ekstrakseluler yang terdapat dalam karies gigi.

Streptococcus mutans bersifat nonmotil atau tidak bergerak, anaerob fakultatif serta terbentuk kokus yang sendirian, berbentuk bulat atau bulat telur, dan tersusun seperti rantai. Bakteri ini tumbuh optimal pada suhu sekitar 18 sampai 40 derajat celsius (Nugraha et al., 2021).

Klasifikasi Streptococcus mutans.

Kingdom: Monera
Divisi: Firmicutes
Kelas: Bacilii
Order: Lactobacilalles
Family: Streptococcaceae
Genus: Streptococcus
Spesies: Streptococcus mutans


2. Candida albicans

Candida albicans
Sumber: https://www.sehatq.com/

Candida albicans merupakan fungi patongen oportunistik yang menyebabkan berbagai penyakit pada manusia seperti sariawan, lesi pada kulit, vulvavaginitis, candiduria, dan gastrointestinal candidiasis.

Candida albicans termasuk bakteri normal yang hidup dalam rongga mulut, saluran pencernaan dan vagina manusia. Mekanisme efeksi Candida albicans sangat komplek termasuk adhesi dan invasi, perubahan morgologi dari bentuk sel khamir ke bentuk filamen atau hifa, pembentukan biofilm dan penhindaran dari sel-sel imunitas inang.

Candida albicans juga termasuk jenis mikroba jamur yang umum ada pada manusia sehat dan  mampu menyebabkan infeksi sistematik dalam keadaan imunitas yang menurun. Candida albicans merupakan agen penyebab infeksi pada manusia (Sardi et al., 2013).

Candida albicans dapat tumbuh pada suhu 37 derajat celsius pada kondisi aerob atau anaerob, yang lebih panjang yaitu 248 menit dibandingkan dengan kondisi pertumbuhan aerob yang hanya 98 menit. Pertumbuhan Candida albicans lebih cepat pada kondisi asam dibandingkan dengan pH normal atau basa.

Klasifikasi Candida albicans adalah.

Domain: Thallophyta
Filum: Fungi
Kelas: Ascomycetes
Ordo: Moniliales
Suku: Crytocococaceae
Genus: Candida
Spesies: Candida albicans


3. Lactobacillus sp.

Lactobacillus sp.
Sumber: https://id.wikipedia.org/

Lactobacillus sp.merupakan bakteri yang mempunyai sel berbentuk batang pendek, tidak berspora, tidak berflagel, tidak berkapsul, dan gram positif. Lactobacillus sp mempunyai koloni pada media agar darah berbentuk koloni bulat kecil, warna putih susu, cembung, tepi rata, dan permukaan mengkilap.

Lactobacillus sp. mempunyai sifat fisiologi yaitu bersifat anaerob fakultatif, dengan suhu optimal suhu 45 derajat celsius, mereduksi nitrat menjadi nitrit, mengfermentasi glukosa, laktosa dan sakarosa, tidak mempunyai enzim katalase (Sabu et al., 2006).

Klasifikasi Lactobacillus sp. adalah.

Kingdom: Bacteria
Divisi: Firmicutes
Kelas: Bacilli
Ordo: Lactobacillales
Famili: Lactobacillaceae
Genus: Lactobacillus
Spesies: Lactobacillus sp.

Baca juga: Gambaran Umum Bakteri Xanthomonas


Sumber:

Nugraha, P. Y., Astuti, E. S. Y., & Tunggadewi, N. P. T. N. 2021. Effectiveness of cinnamon (Cinnamomum burmannii) extract against Streptococcus mutans in children’s dental caries. Makassar Dental Journal, 10(2), 163-170.

Sabu, A., Augur, C., Swati, C., & Pandey, A. 2006. Tannase production by Lactobacillus sp. ASR-S1 under solid-state fermentation. Process Biochemistry, 41(3), 575-580.

Sardi, J. C. O., Scorzoni, L., Bernardi, T., Fusco-Almeida, A. M., & Giannini, M. M. 2013. Candida species: current epidemiology, pathogenicity, biofilm formation, natural antifungal products and new therapeutic options. Journal of medical microbiology, 62(1), 10-24.


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel