3 Fungsi Pupuk NPK Mutiara terhadap Tanaman

3 Fungsi Pupuk NPK Mutiara terhadap Tanaman

Postingan ini diperbarui 17 Januari 2022

Pupuk adalah semua bahan yang diberikan pada tanaman dengan maksud untuk memperbaiki persediaan unsur hara di dalam tanah dan dalam tubuh tanaman (Setjamidjaja dan Wirasmoko, 1994).

Pupuk adalah bahan yang diberikan kedalam tanah baik yang organik maupun yang anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam tanah dan bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor keliling atau lingkungan yang baik (Sutedjo, 1999).

Ilmu memupuk ilmu yang bertujuan menyelidiki tentang zat-zat apakah yang perlu diberikan kepada tanah sehubungan dengan kekurangan zat-zat tersebut yang terkandung di dalam tanah yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam rangka produksinya agar tercapai hasil yang tinggi (Soeroto, 1985).

Pemupukan merupakan pemberian atau penambahan bahan-bahan atau zat-zat kepada kompleks tanah tanaman untuk melengkapi keadaan makanan atau unsur hara dalam tanah yang tidak cukup terkandung di dalamnya (Sotedjo, 1999).

Pemupukan dilakukan untuk merubah keadaan sifat kimia, fisik, dan biologis tanah ke arah yang dikehendaki tanaman. Pemupukan juga dilakukan untuk menambah unsur hara yang kurang, sehingga diharapkan dengan adanya pemupukan dapat memberikan hasil yang setinggi-tingginya (optimal) dan kesuburan tanahnya tetap terjaga (Bale dan Supriyo, 1984).

Selanjutnya dikemukakan bahwa, pupuk organik mempunyai fungsi yang penting untuk menggemburkan lapisan tanah permukaan (top soil), meningkatkan populasi jasad renik, mempertinggi daya serap dan daya simpan air, yang keseluruhannya dapat meningkatkan keseburan tanah pula. Pupuk anorganik atau pupuk buatan yang merupakan hasil industri atau hasil dari pabrik-pabrik pembuat pupuk, mengandung unsur-unsur hara atau zat-zat makanan yang diperlukan oleh tanaman. Pupuk tersebut pada umumya mengandung unsur hara yang tinggi.

Sebagaimana hanya dengan pengaruh pupuk atas struktur tanah, pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman juga ada yang berguna dan ada yang tidak. Pengaruh yang berguna ialah mempercepat perkembangan tanaman. Hal ini disebabkan oleh adanya perbaikan keadaan makanan (Murbandono, 1999).

Menurut Lingga dan Marsono (2000), pupuk dibagi dalam dua kelompok berdasarkan asalnya, yaitu:

  1. Pupuk organik seperti pupuk kandang, kompos, humus, dan pupuk hijau.
  2. Pupuk anorganik seperti urea (pupuk N), TSP (pupuk P), dan KCL (pupuk K).

Pupuk anroganik biasa disebut pupuk buatan yang biasa terdapat dalam bentuk tunggal yaitu mengandung satu jenis unsur misalnya urea dan pupuk majemuk yaitu mengandung lebih dari satu jenis unsur misalnya NPK. Pupuk majemuk dibuat dengan cara mencampurkan pupuk-pupuk tunggal.

Pupuk NPK mutiara merupakan campuran tiga jenis pupuk yaitu Nitrogen, Fosfor, dan Kalium yang ketiganya sangat diperlukan oleh tanaman dalam jumlah besar. Kegunaan masing-masing unsur tersebut bagi tanaman yaitu:


1. Nitrogen (N)

Fungsi nitrogen bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu dapat menambah kandungan protein, lemak dan persenyawaan organik lainnya serta dapat mendorong pertumbuhan akar secara horizontal. Kekurangan nitrogen dapat mengakibatkan tanaman kerdil dan daun tanaman menguning (Lingga dan Marsono, 2000).


2. Fosfor (P)

Menurut Bale dan Supriyo (1984), fungsi fosfor salah satunya adalah mendorong pembentukan tunas-tunas baru tanaman dan mendorong pertumbuhan akar secara vertikal.

Lingga (1999) juga mengatakan fungsi fosfor yaitu merangsang pertumbuhan akar serta sebagai bahan mentah pembentukan sejumlah protein tertentu, kekurangan unsur unu dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tunas dan daun menjadi mengecil serta berwarna hijau tua.


3. Kalium (K)

Unsur ini berperan dalam penyerapan air sehingga tumbuhan tidak lekas menggabus atau mengayu, berfungsi untuk menjaga tanaman dari kekeringan dan penyakit. Kekurangan kalium mengakibatkan bercak-bercak merah, coklat pada daun yang kemudian bercak tersebut jatuh sehingga daun kering bergerigi (Sutedjo, 1999).

Baca juga: Metode Penelitian Pemberian Pupuk NPK terhadap Jelutung Rawa


Sumber:

Bale, A. dan Supriyo, H. 1984. Ilmu Tanah II. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Lingga, P. 1999. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.

Lingga, P. dan Marsono. 2000. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penerbar Swadaya. Jakarta.

Murbandono, L. 1999. Membuat Kompos. Penebar Swadaya. Bogor.

Setjamudjaja, D. dan Wirasmoko. 1994. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Terbuka. Jakarta.

Soeroto, S. 1985. Ilmu Memupuk. CV. Jasa Guna. Jakarta.

Sutedjo, M. M. 1999. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel